TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk memperkuat permodalan, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) memutuskan tidak melakukan pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2016.
Presiden Direktur Bank Ina, Edy Kuntardjo mengatakan, pemegang saham menyetujui tidak membagikan dividen, seiring masih minimnya modal inti perseroan dalam kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II senilai Rp 1,46 triliun.
"Modal inti Rp 1,14 triliun untuk BUKU II masih minim, sehingga seluruh laba bersih dibukukan sebagai laba ditahan untuk perkual permodalan," tutur Edy, Jakarta, Senin (29/5/2017).
Menurut Edy, dengan memiliki permodalan yang kuat maka memudahkan perseroan dalam melakukan ekspansi bisnis dalam menjaring dana pihak ketiga (DPK) dan menyalurkan kredit.
"Modal yang kuat dapat memperkuat pasar Bank Ina Perdana ke depan," ucap Edy.
Tercatat, sepanjang 2016 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 18,23 miliar, yang terdorong dari pendapatan bunga sebesar Rp 241,6 miliar dan pendapatan operasional mencapai Rp 6,20 miliar.