TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN, dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) akan menggelar peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke 72. Acara akan digelar pada 26-27 September 2017 di JCC.
Dalam acara Hari Listrik Nasional ke 72, akan mempertemukan antara pelaku usaha dengan regulator. Hal tersebut bisa menciptakan tarif listrik yang ideal baik bagi pengusaha dan konsumen.
"Kita harus akui bahwa pemerintah saat ini belum berhasil ciptakan harga listrik yang ideal," ujar Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), Iwan Supangkat Santoso, Rabu (7/6/2017).
Proyek 35 ribu MW juga akan dibahas dalam Hari Listrik Nasional. Karena Megaproyek yang diusulkan Presiden Joko Widodo masih menjadi pekerjaan besar yang harus secara serius diselesaikan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan.
"Program 35 Ribu MW ini demi menjamin ketersediaan tenaga listrik yang memadai dan menciptakan harga listrik yang ideal dengan tetap memberikan subsidi bagi masyarakat yang kurang mampu," kata Iwan.
Sementara itu, sektor Energi Baru Terbarukan juga akan dibahas di dalam pameran kelistrikan tersebut. Sekretaris Eksekutif MKI, Bambang Hermawanto, mengatakan, peran swasta perlu didorong untuk pengembangan EBT dengan target 23 persen di 2025.
"Pengembangan EBT perlu dimasifkan sejak sekarang, Indonesia punya potensi besar energi alternatif, mulai dari tenaga gelombang, tenaga surya hingga tenaga angin," papar Bambang.