News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pupuk Indonesia Terbitkan Obligasi Berkupon 8,85 Persen

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirut Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat sedang memberikan bantuan CSR berupa 50 MCK dan 100 Sambungan Elektifikasi secara simbolis kepada Ibu Yeyet warga desa Eretan Wetan Kec. Kadunghaur di acara Pemaparan 3 Program Peningkatan Pertanian yang salah satunya adalah Pembangunan Rice Center di Kab. Indramayu Milik Pupuk Indonesia Pangan sebagai Anak Perusahaan Pupuk Indonesia, Jumat 11 Maret 2017 di Balai Desa Mundu.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) menerbitkan obligasi tahap I senilai Rp 3,6 triliun dengan kupon kisaran 7,75 persen hingga 8,85 persen.

Obligasi tersebut merupakan bagian dari penerbitan umum berkelanjutan (PUB) dengan nilai total Rp 10 triliun.

Obligasi tahap pertama, terdiri dari dua seri, yaitu obligasi Seri A dengan kupon obligasi yang ditawarkan sekitar 7,75 persen hingga 8,50 persen berjangka waktu 3 tahun dan Seri B dikisaran 8,25 persen sampai 8,85 persen berjangka 7 tahun.

Direktur Utama, Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, sekitar 16 persen dari dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk melunasi utang obligasi I/2014 Seri A perseroan.

Sisanya sekitar 84 persen, akan dialokasikan untuk pinjaman kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang merupakan anak usaha perseroan.

"Selanjutnya, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang tersebut akan menggunakan pinjaman tersebut untuk melunasi sebagian kredit investasi," ujarnya, Senin (12/7/2017).

Dalam penerbitan obligasi tersebut, manajemen Pupuk Indonesia telah menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan PT Bank Mega Tbk (MEGA) akan bertindak sebagai wali amanat.

Tercatat, perseroan pada 2016 membukukan pendapatan sebesar Rp 64,16 triliun, turun dibandingkan realisasi pendapatan perseroan pada 2015 sebesar Rp 66,23 triliun.

Laba kotor naik menjadi Rp 12,19 triliun dari Rp 12,07 triliun, laba usaha meningkat menjadi Rp 7,66 triliun dari Rp 6,62 triliun. Sementara itu, laba bersihnya tumbuh menjadi Rp 3,52 triliun dari Rp 3,39 triliun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini