TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak tadi malam, tersebar pernyataan melalui aplikasi whatsApp yang berisi tentang pengalaman menegangkan peristiwa go around pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (SHIA), Cengkareng, Banten.
Dalam pesan yang tidak diketahui siapa nama pengirimnya itu diceritakan, dia dan penumpang lain terbang bersama Garuda dengan nomor penerbangan GA425 dari Bali pada Minggu, 18 Juni 2017. Dijadwalkan, pesawat akan mendarat pada pukul 22.20 WIB.
Mendekati Bandara Soekarno-Hatta, langit tampak cerah. Kemudian, pesawat bersiap mendarat dan roda sudah diturunkan.
Namun, tak berapa lama kemudian, sesaat sebelum menyentuh landasan, hidung pesawat kembali naik ke atas dengan kecepatan tinggi. Pesawat terbang menjauhi area Jakarta ke arah Laut Jawa.
Diceritakan pula, banyak penumpang yang panik. Baru sekitar 10 menit kemudian, pilot pesawat mengabarkan bahwa dia membatalkan pendaratan di detik-detik terakhir untuk menghindari tabrakan dengan pesawat lain yang ada di landasan tersebut.
Kondisi itu membuat sang penumpang berang. "Bagaimana mungkin menara kontrol pesawat mempersilakan untuk mendarat saat landasan tidak clear. "Thank God we have senior pilots who made the rights decision in split second," ujarnya menyesalkan.
Penjelasan AirNav
Menanggapi hal ini, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia menjelaskan kejadian go around pesawat Garuda itu.
Corporate Secretary AirNav Indonesia, Didiet K. S. Radityo, mengonfirmasi kejadian tersebut.
"Benar ada go around pada jam 15.16 UTC atau jam 22.16 WIB. Go around dilakukan demi menjaga keselamatan penerbangan karena di landasan pacu masih ada pesawat Sriwijaya SJ580 rute Jakarta-Makassar yang harusnya take off tapi kemudian batal karena alasan teknikal," jelas Didiet, Senin (19/6/2017).
Didiet menguraikan, sebenarnya pesawat GA 425 sudah mendapat jadwal untuk mendarat di landasan pacu 25R setelah pesawat SJ580 lepas landas.
Tower Bandara Soekarno-Hatta telah memberikan take-off clearence kepada SJ580 untuk lepas landas, pesawat kemudian rolling tetapi lamban, sampai akhirnya pilot menyatakan mereka berhenti dan tidak jadi lepas landas. Saat itu pesawat GA 425 sudah ada dalam posisi untuk mendarat.
"Menyadari hal itu, controller kemudian memberikan perintah go around kepada GA425 dengan alasan keselamatan," terang Didiet.
Proses go around dalam kejadian ini, merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk alasan keselamatan. "Memang dengan go around, kenyamanan penumpang akan terganggu, tetapi demi keselamatan hal ini harus dilakukan," ujar Didiet.
Saat ini, detail kejadian sedang diperiksa lebih lanjut. "Rekaman dan data-data lainnya akan kita periksa untuk mendapatkan informasi lebih detail lagi," katanya.
Pihak AirNav juga menyampaikan terima kasih kepada pilot GA 425 yang cekatan merespon instruksi go around yang disampaikan ATC.
"Kami juga berterima kasih kepada pilot SJ580 yang segera melaporkan ke tower pembatalan take-off karena alasan teknikal, sehingga ATC bisa segera merespon dengan memberikan instruksi go around kepada pilot. Keamanan dan Keselamatan penerbangan memang upaya bersama dari seluruh stake holder yang terlibat," kata Didiet.
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie