TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Populasi penduduk muslim yang sangat besar di Indonesia membuka peluang besar bagi produk halal asal luar negeri. Industri makanan Taiwan kini mencoba membidik peluang pasar tersebut dengan menjajaki pemasarna produk halal asal Taiwan untuk dipasarkan di Indonesia.
Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) atau semacam Kadin bidang luar negeri Taiwan, dengan dukungan Biro Perdagangan Luar Negeri Taiwan dari Kementerian Urusan Ekonomi menggelar Taiwan Foods Trade Meeting ke sejumlah negara yang memiliki potensi produk halal tinggi. Satu diantaranya, Indonesia.
Di kegiatan ini TAITRA akan mengorganisir 11 delegasi perusahaan makanan dan minuman terkemuka dari Taiwan untuk roadshow mencari mitra dagang produk halal mereka di Indonesia, Singapura dan Malaysia.
Di Indonesia, Taiwan Foods Trade Meeting akan digelar 28 Juli 2017 mendatang di Hotel Borobudur Jakarta dan akan menghadirkan perusahaan Taiwan yang akan menampilkan produk makanan dan minuman terbaru.
Antara lain, produk manisan, ikan beku, makanan siap saji, makanan kaleng, produk makanan mengandung enzim, produk wijen, teh Taiwan, jus, makanan organik dan beragam kue non gula.
Keterangan resmi TAITRA kepada Tribunnews, Kamis (27/7/2017) menyebutkan, Taiwan merupakan masyarakat terbuka dan majemuk yang telah menciptakan keragaman budaya dan teknologi makanan sejak tahun 1970-an.
Karena itu, melalui acara ini TAITRA ingin berbagi rasa dan teknologi pengolahan makanan termutakhir asal Taiwan kepada konsumen di Indonesia.
Dalam beragam macam produknya, Taiwan memasukkan essensi dan rasa makanan dari seluruh dunia berdasarkan keberagaman etnis. Sampai saat ini telah tercatat sekitar 6.000 produsen makanan dan minuman asal Taiwan.
Industri pengolahan makanan Taiwan juga menjamin kualitas makanan yang sehat bagi konsumen.
Seluruh produk makanan tersebut juga telah memperoleh sertifikat halal yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Halal Taiwan yang telah diakreditasi oleh otoritas UEA (Uni Emirat Arab), sebagaimana juga dengan perusahaan rekanan dari Malaysia, Indonesia dan Singapura.
“Bagi kami Indonesia adalah pasar Muslim yang paling penting di dunia. Kami ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengan komunitas Muslim dan memberikan hubungan kerjasama yang lebih profesional," sebut CEO Ashoka International Co. Ltd, Huang Shao Hua.
Baca: SBY dan Prabowo akan Bertemu Bahas Cara Membangun Negara
Ke depan pihaknya ingin bekerjasama dengan sektor pariwisata dan budaya untuk menjalin pertukaran. "Kami juga ingin menerapkan kebijakan New Southbound yang lebih berorientasi pada masyarakat. Kami akan mempromosikan produk halal dengan kualitas yang tinggi dari Taiwan untuk pasar Muslim,” imbuhnya.
Dia menambahkan, selama ini Taiwan telah menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan jangka panjang dan dekat dengan negara-negara di Asia Tenggara.
"Kami menaruh perhatian yang lebih pada Indonesia. Di acara ini, 11 perusahaan Taiwan akan memamerkan produk terbaik mereka selama kunjungan ini. Kami mengundang masyarakat Indonesia untuk menghadiri one-on- one trade
meeting yang menarik untuk menemukan cita rasa makanan terbaik dari Taiwan," ujarHuang Shao Hua.