TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementeran Perindustrian menggelar pameran industri kosmetik dan jamu di Plasa Kemenperin, Gatot Subroto, Jakarta Selatan hari ini, Selasa Selasa (1/8/2017) di Kemenperin, Jakarta Selatan.
Pameran ini diikuti 50 peserta, yang terdiri dari 35 industri kosmetik 15 industri jamu akan digelar mulai hari ini sampai 4 Agustus 2017. Melalui acara ini, mendorong agar produk jamu tradisional dan kosmetik Indonesia bisa bersaing di tingkat dunia.
“Acara ini untuk mempromosikan produk jamu dan kosmetik yang dihasilkan oleh industri dalam negeri sekaligus kontribusi agar mampu bisa bersaing secara global,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih kepada Tribunnews.com.
Gati juga menambahkan, industri farmasi dan kosmetik termasuk industri obat tradisional menjadi salah satu industri andalan yang berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian di masa yang akan datang.
Di Indonesia saat ini terdapat sekitar 30.000 jenis tanaman herbal, 350 jenis di antaranya sudah dimanfaatkan industri. Selain itu, pengembangan obat tradisional serta kosmetik berbahan dasar organik sedang menjadi tren di masyarakat.
Sebagaimana diketahui, saat ini terdapat 760 perusahaan kosmetik yang tersebar di wilayah Indonesia serta mampu menyerap lebih kurang 75.000 tenaga kerja langsung dan 600.000 tenaga kerja tidak langsung.
Sementara itu, untuk industri jamu, saat ini terdapat 986 industri jamu yang terdiri dari 102 industri obat tradisional (IOT), dan selebihnya termasuk Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang tersebar di Pulau Jawa. Industri obat tradisional mampu menyerap tenaga kerja lebih kurang 15 juta tenaga kerja.