Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) kini siap tampil menjadi operator terminal kendaraan kelas dunia di Indonesia dengan mengoperasikan terminal khusus kendaraan di sejumlah pelabuhan di Tanah Air secara bertahap.
Direktur Utama PT IKT Chiefy Adi K saat ditemui di kantor IKT di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/8/2017) mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai program pengembangan baik jangka pendek maupun jangka panjang demi mewujudkan visi IKT menjadi terminal kendaraan berkelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan.
IKT akan melakukan ekspansi perluasan lahan hingga pembangunan terminal baru di beberapa wilayah.
"Semua rencana perusahaan tersebut direalisasikan dengan menerapkan misi perusahaan yaitu sebagai pengelola terminal kendaraan yang memaksimalkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional," ungkapnya.
Baca: Pertamina EP Cepu Kini Jadi Operator Tunggal Lapangan Jambaran Tiung Biru Gresik
Pihaknya bertekad menjadikan IKT sebagai bagian dari industri otomotif nasional demi meningkatkan daya saing di pasar internasional.
"IKT ingin mendorong agar industri otomotif nasional dapat memiliki daya saing dan berkiprah dipasar internasional," imbuh Chiefy.
Terminal kendaraan IKT akan dibangun berada di wilayah Makassar, Bitung, Palu, Semarang, dan Patimban.
Untuk perluasan lahan di terminal IKT Tanjung Priok, tahun ini mencapai 89,5 hektar.
Hingga Juli 2017, IKT membukukan pertumbuhan kunjungan kapal hingga 114 persen jika dibandingkan per Juli 2016.
Baca: Polda Bali Bentuk Tim Investigasi Selidiki Penyerangan Brimob di Jimbaran
Pendapatan perseroan tumbuh 142 persen dibandingkan realisasi per Juli 2016. Sementara, laba tumbuh 250 persen dibandingkan realisasi per Juli 2016.
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mencapai 56 persen dari realisasi BOPO per Juli 2016 sebesar 77 persen.
Chefy mengklaim pihhaknya juga turut membantu pemerintah dalam menjalankan program Tol Laut melalui program Short Sea Shipping yang direalisasikan pada rute Jakarta-Gresik-Jakarta.
Untuk program ini pihaknya bekerjasama dengan PT JZK dan PT Maspion Industrial Estate dan Manajemen Kerjasama Operasi Maspion Terminal Kendaraan Indonesia (MKO-MTKI).