TRIBUNNEWS.COM - Selalu ada hikmat di balik musibah. Selalu ada yang menguntungkan di balik yang menjijikkan.
Dan Dong Zhiwen seperti benar-benar tahu itu. Di saat banyak orang yang jijik dengan kecoak, pemuda 20 tahun itu justru meraup omzet hingga Rp87 juta per bulan dari bisnis binatang berwarna khas itu.
Tak sekadar hobi, kabarnya Zhiwen bahkan punya pabrik kecoak yang menampung puluhan ribu serangga yang kerap muncul di kamar mandi itu.
Mulanya, Zhiwen membeli kecoak hanya untuk konsumsi hewan peliharaannya. Namun, ternyata kecoak itu berkembang biak sehingga jumlahnya menjadi banyak.
Mulanya, Zhiwen kesulitan menghadapi ribuan kecoak di rumahnya. Serangga itu menjadi mimpi buruk yang harus dihadapinya hampir setiap hari.
Setelah satu bulan penuh ketakutan, Zhiwen mulai terbiasa dengan "peliharaan" barunya itu. Serangga itu tumbuh di lingkungan yang bersih sehingga mahasiswa itu tak terlalu khawatir.
Dalam waktu enam bulan, peternakan kecoa Zhiwen mampu menghasilkan 30 ribu sampai 40 ribu kecoa.
Zhiwen kemudian menjual kecoanya ke sejumlah toko pakan atau melelang kecoa melalui internet.
Hasilnya, Zhiwen mampu menghasilkan uang hingga 28 ribu yuan atau setara Rp 87 juta per bulan.
Pekerjaannya mengelola pabrik kecoa membuat Zhiwen sedikit dijauhi teman-temannya. Ia kerap dipandang aneh, bahkan rekannya menolak berjabat tangan dengannya.
(Baca juga: Berbisnis Gerabah Plered Tanpa Modal, Asep Sukses Raup Omzet Rp30 Juta per Bulan)
Ia pun menjelaskan kepada teman-temannya bahwa kecoa yang ia biakkan berbeda dengan lainnya.
Bahkan, Zhiwen mengundang mereka untuk mengamati pabriknya dan melihat serangga-serangga tersebut.
Terpujilah Zhiwen yang cukup melihat peluang di balik sesuatu yang, oleh sebagian besar orang, dianggap menjijikkan.