TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah kondisi makro ekonomi yang belum kondusif, Mandiri Syariah berhasil menorehkan prestasi dalam kinerja triwulan II.
Prestasi itu adalah meningkatnya Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp72,30 triliun atau tumbuh 13,34 persen dari tahun sebelumnya.
Jika di tahun lalu dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil terhimpun Rp63,79 triliun. Mayoritas DPK adalah dana murah dengan komposisi sebesar 51,11% yang terdiri dari giro dan tabungan.
Per Juni 2017, BSM mencatat, dari DPK yang terhimpun yang berasal dari giro nilainya 1,927 triliun atau growth 27,12 % yoy, sedangkan untuk tabungan 3,270 triliun 13,33% yoy.
“Alhamdulillah strategi yang dijalankan membuahkan hasil, tahun ini kita fokus untuk konsolidasi,’’ kata Choirul Anwar, Direktur Mandiri Syariah saat konferensi pers di Mandiri Inkubator bersama segenap Direksi BSM di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2017).
Lebih lanjut Choirul Anwar mengungkapkan, selain penumbuhan bisnis, Manajemen Mandiri Syariah saat ini tengah fokus pada penyelesaian kualitas aktiva yang ditempuh dengan melakukan restrukturisasi, recovery serta secara disiplin menerapkan monitoring nasabah.
Mandiri Syariah merupakan anak usaha Mandiri Group. Dengan total outlet 765 cabang, Hingga saat ini, Mandiri Syariah memiliki jumlah rekening Dana Pihak Ketiga sekitar 6,8 juta nasabah.