TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) yang sudah teken nota kesepakatan kerjasama pengembangan SantriPreneur berbasis digital bersama INDOSAT OOREDOO sejak Mei lalu di Jakarta, sekaligus berkesempatan menggelar Rakernas IPI, akhirnya melakukan peningkatan dengan menggelar sosialisasi dan validasi data bagi IPI.
Dalam acara yang digelar di Solo, Jawa Tengah pada 15 Agustus lalu, pun telah dilakukan sosialisasi dan validasi data untuk pertama kalinya. Ini jelas membuat IPI selangkah lebih maju.
Acara ini digelar dalam rangka penyampaian produk dan benefit yang di dapat untuk Pesantren mau pun para Santri guna mendukung program SantriPreneur.
Pada kesempatan Sosialisasi dan Validasi data di Solo itu, juga dihadiri beberapa perwakilan Pengurus Pesantren sekitar kotamadya Surakarta yang dihadiri perwakilan dari Indosat,
Pengurus Pusat IPI, Bunjamin Noor selaku Bendahara Umum IPI, yang terjun langsung untuk mensukeskan program ini.
Bagya Mulyanto, wakil Ketua Umum IPI mengatakan jika kerjasama ini mendorong agar IPI dapat diterima oleh masyarakat luas dengan konsep memajukan ekonomi berbasis digital dan sebagai tempat pembelajaran para santri agar dapat melihat kesempatan terbuka sebagai wirausaha terdepankan.
Kesempatan pembelajaran ini juga melihat kondisi saat ini dimana pasar e-commerce sudah menjadi kebutuhan hidup dan hampir semua Pesantren memiliki kesempatan menjual product mereka kepada masyarakat luas.
Sementara itu, Group Head Major Account Indosat Ooredoo, Feby Sallyanto, menyampaikan, kerjasama dengan IPI yang akan diluncurkan dengan nama kartu AMANAH akan memberikan manfaat khusus untuk santri, keluarga santri dan pondok pesantren, seperti unlimited menelepon dan SMS antar pengguna kartu AMANAH (24 jam) serta paket data yang dapat digunakan pada saat Umroh atau Haji.
"Kerjasama ini menjadi wujud komitmen Indosat Ooredoo dalam mendorong perkembangan santri di Indonesia dan juga membuka kesempatan kepada para santri untuk bisa memiliki gaya hidup lebih modern mengikuti perkembangan zaman," tutur Bunjamin Noor kepada media, Jumat (18/8).