News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Daya Beli Masyarakat Turun, Sektor Ritel Ikut Lesu

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu semester sudah ekonomi Indonesia berlalu di tahun 2017 yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tren yang melambat di angka 5,01 persen.

Padahal, di triwulan ke-2 tahun lalu pertumbuhannya mencapai 5,18 persen. Atas kondisi ini membuat sektor ritel juga ikut terpengaruh.

Sebagaimana diketahui, menurut data Nielsen Retail Establishment Survey menunjukkan pertumbuhan ritel secara nasional hanya 3 persen pada awal Juni.

Menurut Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, faktor lesunya sektor ritel dipengaruhi daya beli masyarakat yang turun, khususnya pekerja di sektor informal akibat dari ketidakpastian pendapatan pekerja.

"Pekerja sebagai konsumen harus memilih konsumsi yang menjadi prioritas seperti kebutuhan makanan dan kebutuhan lain yang menjadi prioritas," ujar Lana di BEI, Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Oleh karena itu, lanjut Lana, masyarakat yang bekerja di sektor informal saat ini menghindari belanja untuk konsumsi rumah tangga di supermarket besar yang sifatnya untuk persediaan (stock), melainkan hanya membeli sesuai kebutuhan saja di minimarket-minimarket.

Karena faktor lesunya daya beli masyarakat yang turun itu menyebabkan penjualan di sektor ritel terutama barang konsumsi seperti sandang mencatatkan penurunan.

"Masyarakat lebih menahan untuk belanja handphone baru dalam enam bulan terakhir, karena mereka merasa handphonenya masih dirasa cukup memenuhi, tapi untuk anggaran pulsa harus tetap ada," pungkas Lana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini