Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Telkom Indonesia Tbk belum memastikan kapan akan 'mempensiunkan' atau mengakhiri operasional satelit Telkom 1 yang mengalami gangguan belakangan ini yang menyebabkan ribuan anjungan tunai mandiri (ATM) sejumlah bank mengalami gangguan.
Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga dalam konferensi pers Senin (28/8/2017) lalu menyatakan, berdasar rancangan saat pembuatannya, satelit Telkom 1 memang sudah uzur lantaran dirancang untuk pemakaian selama 15 tahun.
Satelit ini seharusnya sudah expired sejak bulan Agustus 2014.
“Ini memang sudah uzur dan melebihi umur desainnya karena sudah berusia 18 tahun sejak diluncurkan di tahun 1999,” kata Alex.
Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo ketika dikonfirmasi mengenai rencana mempensiunkan satelit ini, menyatakan belum mengetahui.
“Belum bisa dipastikan, nanti tunggu update terbaru dari Telkom,” ujar Arif, Selasa (29/8/2017) di Jakarta.
Sebagai gambaran, dari bisnis satelit ini, Telkom meraup kontribusi pendapatan sebesar 0,6 persen atau sekitar Rp 384 miliar.
Sejak Jumat sore (25/8/2017), terjadi anomali pada satelit Telkom 1 yang membuat semua layanan transponder di satelit ini mengalami gangguan. Hingga kini, upaya recovery terus dilakukan secara simultan.
Satelit Telkom 1 dibuat Lockheed Martin dan diorbitkan untuk mendukung berbagai aplikasi telekomunikasi, termasuk lalu lintas digital dengan kecepatan tinggi dan kompetibel dengan aplikasi Very Small Aperture Terminal (VSAT) dengan desain dan manuver hidup lebih lama dari Satelit Palapa, yakni 15 tahun.