TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kematian bayi Debora memberikan sentimen negatif bagi pergerakan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Selama perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (11/9), harga saham MIKA sempat merosot ke level Rp 1.950 per saham, turun 7,58 persen ketimbang penutupan akhir pekan lalu. Bukan hanya terendah hari ini, namun level harga tersebut juga merupakan level rendah sejak Juli 2017.
Pada tanggal 4 Juli 2017 lalu, harga saham MIKA sempat menyentuh level Rp 1.890 per saham. Ini masih menjadi rekor harga saham terendah MIKA sejak awal tahun.
Baca: Polisi Tangkap Seorang Ibu Rumah Tangga Diduga Terkait Saracen
Seperti diketahui, kasus kematian bayi Debora menjadi vital. RS Mitra Keluarga Kalideres dituding tidak memberikan penindakan gawat darurat lantaran orang tua pasien tidak memiliki biaya.
Belakangan, tudingan tersebut dibantah pihak rumah sakit. Kabarnya, kasus itu bukan karena masalah biaya, tapi adanya miskomunikasi sejumlah pihak.
Pada penutupan perdagangan sesi satu, harga saham MIKA turun 90 poin atau setara 4,27 persen ke level Rp 2.020 per saham.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Kasus bayi Debora, harga saham MIKA turun 4%