TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Delapan anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) yang berlokasi di Lampung bersama dengan PT So Good Food menginisiasi program konservasi daerah pesisir di provinsi Lampung.
Usaha tersebut dimulai di Desa Gebang, Kabupaten Pesawaran dengan melakukan penanaman magrove yang dihadiri oleh Wakil Bupati Pesawaran, Eriawan SH.
“Konservasi ekosistem pesisir perlu didukung oleh banyak pihak, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah dan LSM saja. Kami mengapresiasi partisipasi JAPFA dan anak usahanya untuk turut serta dalam usaha penyelamatan ekosistem mangrove,” ujar Eriawan, Minggu(1/10/2017).
Setidaknya sejumlah 2.000 bibit mangrove ditanam di bibir pantai Desa Gebang seluas 2 hektar.
Melalui kegiatan tersebut, JAPFA melalui unit usahanya mulai dari pabrik pakan ternak, pabrik pakan ikan dan udang, unit usaha pembibitan ayam, sapi dan udang, unit usaha penggemukan ayam dan sapi bersama-sama berkomitmen untuk menjaga kelestarian ekosistem pesisir pantai diawali dengan penanaman mangrove.
“Seluruh anak usaha JAPFA terlibat di dalam kegiatan ini, mulai Pabrik Pakan ternak JAPFA, Pabrik Pakan dan Hatchery STP (PT Suri Tani Pemuka), Pembibitan Sapi (PT Austasia Stockfeed), Penggemukan Sapi SANTORI (PT Santosa Agrindo), Pembibitan Ayam (Poultry Breeding Division), Penggemukan Ayam dan Pengolahan Produk Ayam (PT Ciomas Adisatwa – Processing & Commercial Division), bersama dengan PT So Good Food yang berlokasi,” ujar Guantoro, Head of Unit Pabrik Pakan JAPFA Lampung.
Guantoro juga menjelaskan komitmen JAPFA beserta anak usahanya tersebut tidak hanya terhenti pada masa penanam tetapi juga akan berlanjut selama 4 bulan untuk memastikan mangrove yang ditanam bisa hidup.
Upaya tersebut dilakukan JAPFA dengan melibatkan kelompok masyarakat di desa gebang yang didampingi oleh Mitra Bentala.
“Rusaknya mangrove di Kabupaten Lampung sudah cukup tinggi. Sehingga perlu dukungan dari semua pihak untuk dapat mengembalikan ekosistem pesisir pantai. Perlu dukungan sektor swasta seperti JAPFA untuk bersama-sama mengembalikan ekosistem pesisir pantai di lampung,” ujar Fiter Syahbuddin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Lampung.
Ekosistem mangrove di Lampung yang telah rusak jumlahnya cukup besar, diperkirakan mencapai hingga 70%.
Upaya untuk mengembalikan ekosistem pesisir membutuhkan waktu yang lama.
Menurut Fiter, setidaknya pembenahan ekosistem mangrove butuh waktu dari 5 hingga 10 tahun.
“Sebagai perusahaan yang memiliki lokasi usaha di lampung, kami juga berkomitmen untuk turut serta mendukung kelestarian alam terutama konservasi ekosistem pesisir,” ujar R Artsanti Alif, Head of Social Investment and Corporate Communication JAPFA.
“Penanaman ini merupakan pijakan pertama bagi JAPFA untuk mendorong inovasi yang berkesinambungan untuk melakukan konservasi daerah pesisir,” lanjutnya.
Lebih lanjut Artsanti menjelaskan bahwa berbagai upaya yang dilakukan JAPFA merupakan bagian perwujuan komitmen perusahaan untuk berkembang menuju kesejahteraan bersama.