Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) kini tengah menjadi primadona transportasi masal yang digemari masyarakat.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro menyebutkan perharinya kereta api digunakan hingga satu juta penumpang.
"Kemampuan daya angkut sekarang ini sudah sampai satu juta," kata Edi Sukmoro di Depok, Jawa Barat, Senin (3/9/2017).
Untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang dan mendukung program-program KAI seperti pembangunan kawasan terintegrasi transportasi atau TOD (Transit Oriented Development) KAI akan melakukan peremajaan pada kereta.
Tak tanggung-tanggung, 1.000 kereta untuk perjalanan jarak panjang akan diganti dalam kurun waktu tiga tahun.
Edi Sukmoro menjelaskan peremajaan dilakukan mengingat sebagian kereta yang saat ini beroperasi sudah berumur 30 hingga 50 tahun.
Baca: Rusun di Stasiun Pondok Cina Tawarkan 2 Tipe Hunian, Harga Mulai Rp 220 Juta
Baca: Isu Bentrok Ormas di Cililitan dan Viral di Whatsapp Itu Hoax dan Bikin Resah Warga
"Kita programkan, yang pertama mengganti atau meremajakan kereta-kereta yang sudah tua, usianya 51 persen itu 30 tahun sampai 50 tahun. Kita sama INKA sama seluruh BUMN berpesan kita akan ganti 1000 kereta, dalam dua tiga tahun ini," ungkap Edi.
Sedangkan untuk kereta komuter, KAI telah memesan 120 unit dan 70 unit sudah menambah amunisi KAI ditingkat kereta jarak pendek.
“Untuk yang jarak pendeknya atau lokalan kereta komuter indonesia ini kan tiap tahun membeli kereta, kemarin ini 120, tahun ini 70 sudah datang semua. Itu untuk menambah convience atau kemapuan daya angkut," ujar Edi.
KAI mengeluarkan dana hingga Rp 5 triliun untuk mewujudkan program tersebut. Untuk satu rangkaian kereta yang terdiri dari 14 gerbong dibanderol sekitar Rp 4 miliar.
"Kalau rata-rata satu kereta ini, Rp 4 miliar lah itu akan segera ya tapi dalam waktu 3 tahun," tukas Edi Sukmoro.