Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Kioson Komersial Indonesia Tbk resmi menjadi startup pertama yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi emiten ke-24 tahun ini.
Harga saham Kioson dibuka menguat 50% ke level Rp450 per saham dari harga awal Rp300 per saham.
Jumlah saham yang dilepas sebesar 150 juta lembar saham atau setara 23,07% dari total saham perusahaan. Melalui IPO ini, Kioson berhasil memperoleh dana sebesar Rp 45 Miliar.
Dari seluruh dana yang dihimpun melalui IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebanyak 78,95 persen akan digunakan Kioson untuk mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi. Selebihnya, akan digunakan untuk modal kerja.
Selama proses penawaran saham, pemesanan atas saham Perseroan mengalami oversubscribed lebih dari 10 kali dari jumlah saham yang ditawarkan.
Direktur Utama Kioson Jasin Halim mengatakan, proses penawaran saham berjalan baik dan menggambarkan antusiasme investor berinvestasi di bisnis e-commerce.
Baca: IHSG Menguat Jelang Rilis Data Keyakinan Konsumen
Baca: Nikita Mirzani Akui Akun Twitter yang Mem-bully Panglima Miliknya Tapi Itu Bukan Cuitan Dia
“Momen IPO Kioson merupakan milestone penting bagi dunia pasar modal Indonesia karena untuk pertama kalinya, investor retail bisa berinvestasi di startup teknologi," ujar Jasin, Kamis (5/10/2017) di BEI, Sudirman, Jakarta Selatan.
Jasin menyebutkan bahwa IPO ini akan memperkuat komitmen Kioson dalam menjembatani undeserved market dengan dunia digital.
Sebagaimana diketahui, strategi inklusi digital ini juga sejalan dengan visi pemerintah Indonesia sesuai yang diutarakan Presiden Joko Widodo yaitu untuk menjadikan Indonesia sebagai digital economy powerhouse terbesar di Asia Tenggara pada 2020.