TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Rabu, 11 Oktober 2017 lalu jalan sepanjang 75 meter di Km 232 ruas jalan nasional Krui-Biha, Lampung, ambles.
Jalan tersebut merupakan bagian dari Jalan Lintas Barat Sumatera menghubungkan Lampung dan Bengkulu.
Penyebabnya diduga adalah hujan dengan curah hujan tinggi yang mengakibatkan derasnya aliran air dari sisi tebing dengan kemiringan curam. Hal itu sehingga menggerus badan jalan dan akhirnya mengalir ke laut.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Ditjen Bina Marga, Kamis (12/10) telah mengirimkan tim reaksi cepat untuk mengidentifikasi kerusakan, memobilisasi ekskavator untuk membersihkan badan jalan. Malam ini Kementerian mengirimkan jembatan bailey sebagai jembatan darurat rangka baja yang bisa dipindah-pindah.
Baca: Bahas Senjata dan Aneka Spekulasi, Wiranto Gelar Rapat dengan Panglima, Kapolri dan Kepala BIN
Baca: Moeldoko: Tanggapan Baru Soal Pernyataan Gatot Akan Timbulkan Kegaduhan Baru
"Pembangunan jembatan bailey dimaksudkan untuk mempercepat berfungsinya kembali ruas tersebut," ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Ditjen Bina Marga Zamharir Basuni, Kamis (12/10/2017).
Zamharir memperkiraan waktu penyelesaian jembatan adalah 7 sampai 8 hari. Pasalnya pengangkutan jembatan bailey dari gudang peralatan di Palembang sampai lokasi membutuhkan waktu 24 jam.
"Pengerjaannya sendiri untuk bentang 40-50 meter memakan waktu 6 sampai 7 hari," kata Zamharir.