TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana mengatakan, program cross border sangatlah penting untuk digarap oleh Indonesia.
Sebab, persentase wisatawan mancanegara (wisman) lintas batas di berbagai negara sangat besar.
Pitana juga menilai wisman perbatasan dapat diperoleh dengan relatif mudah dan cepat. Hal ini dilihat kontribusi yang signifikan terhadap total kunjungan wisman dan manfaat lainnya.
"Indonesia perlu belajar dari contoh tersebut. Mengingat Indonesia berbatasan dengan beberapa negara, maka Indonesia perlu mengembangkan wisata perbatasan," ujar I Gde Pitana, Sabtu (14/10/2017).
Salah satu contoh adalah kunjungan wisman ke Belanda. Berdasarkan data Euromonitor 2014, lebih dari 93 persen kunjungan wisman ke Belanda adalah wisatawan perbatasan dari negara tetangga seperti Jerman, Belgia dan Prancis.
Contoh lainnya juga bisa ditengok dari Malaysia. Berdasarkan data dari Tourism Malaysia 2016, lebih dari 65 persen kunjungan wisman ke Malaysia adalah wisatawan perbatasan dari negara tetangga seperti Singapura, Indonesia dan Thailand.