TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan kurs rupiah akan lebih banyak dipengaruhi sentimen eksternal. Misal lolosnya rancangan anggaran belanja AS pada 2018.
Hal ini memberi sinyal kuat pemangkasan pajak di AS bakal dijalankan. Investor juga menanti pergantian gubernur The Fed.
Lukman Leong, Research & Analyst Valbury Asia Futures menilai, kurs rupiah hari ini bergerak konsolidasi.
Ia optimistis langkah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25% dapat menopang rupiah.
Baca: KSPI Tuntut Upah Minimum Provinsi Buruh Tahun Depan Naik Rp 650 Ribu
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, menambahkan, investor juga menunggu rilis produk domestik bruto (PDB) AS kuartal III yang dirilis akhir pekan ini.
Reny memprediksi, hari ini rupiah akan melemah di posisi Rp 13.490 sampai Rp 13.532 per dolar AS.
Hitungan Lukman, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.475–Rp 13.525.
Jumat (20/10/2017) lalu, kurs spot rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) turun 0,03% jadi Rp 13.519 per dollar AS. Sebaliknya, kurs tengah Bank Indonesia (BI) naik 0,03% jadi Rp 13.517 per dollar AS.
Reporter: Tane Hadiyantono