TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengakui belum maksimal menangani wilayah kumuh di Indonesia.
Dalam dua tahun, Bappenas akan menggenjot program pengentasan daerah kumuh di berbagai kota.
"Kita memang masih agak ketinggalan targetnya, tapi dalam dua tahun kita coba percepatlah," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Salah satu langkahnya kata Bambang dengan program 10 kota baru. Di dalam program tersebut kota-kota besar akan fokus untuk menghilangkankawasan kumuh.
"Yang penting ada program 10 kota baru namanya," ungkap Bambang.
Baca: Datangi Konferensi Pers Hotel Alexis, Wartawan Harus Lewati 3 Pintu Pemeriksaan
Baca: Besok, Polisi Periksa Tubuh Hanna Anisa
Mantan Menteri Keuangan itu menambahkan pemerintah tetap menargetkan semua wilayah kumuh hilang di 2019. Namun jika hal itu tidak tercapai Bambang ingin seminimal mungkin mengurangi kawasan kumuh.
"Ya 2019 mudah-mudahan sudah mendekati, kita mau nya nol persen kawasan kumuh, tapi kita minimalkan di 2019," papar Bambang.
Dari 2014 luas kawasan permukiman kumuh di Indonesia 38.431 hektare (ha). Sedangkan di 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat baru menyelesaikan kawasan kumuh seluas 2.162 Ha.