Laporan Wartawan Tribunenws.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kresna Graha Investama Tbk tengah mempersiapkan tiga entitas anak usahanya untuk menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2018 mendatang. Satu di antaranya direncanakan dapat melantai di bursa Amerika Serikat.
Menurut Direktur Utama KREN Michael Steven salah satu anak usaha Perseroan yang akan melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di New York Stock Exchange (NYSE) ini adalah perusahaan digital.
“Kami berharap awal tahun depan perusahaan ini bisa tercatat di bursa Amerika,” kata Micahel saat ditemui di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Michael belum membeberkan entitas usahanya ini berbasis di mana serta berapa besar target dana yang akan diperoleh nanti pada saat IPO.
“Saya belum bisa sebutkan anak usaha KREN yang akan IPO ini dari negara mana. Tunggu saja, nanti saatnya pasti kita akan kasih tahu,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, KREN berambisi sekali untuk memperluas sektor usahanya di bidang e-commerce ataupun digtital. Belum lama, KREN mengakuisisi dua perusahaan asing berbasis di Singapura yakni DominoPos Pte Ltd dan MDAQ Pte Ltd melalui anak usaha perusahaannya yakni PT Kresna Usaha Kreatif.
Baca: Anies Baswedan: Pemasukan Pajak dari Alexis Tidak Ada Artinya Dibandingkan Tegaknya Aturan di DKI
Baca: Dua Anak Pendiri Bank Kopra Tetap Lanjutkan Gugatan ke Bank Danamon
Diketahui, DominoPos Pte Ltd sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang software development for mobile payment and CRM Domain dan MDAQ Pte Ltd, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi keuangan (financial technology). Aksi korporasi ini semakin melengkapi sektor usaha perseroan sebagai investments holding company.
"Bisnis digital merupakan lokomotif perusahaan untuk mendukung digital economy di Indonesia," jelasnya.
Sebagai gambaran, salah satyu anak usaha KREN, PT M Cash Integrasi Tbk (MCI) adalah perusahaan mengembangkan kios digital, transaksi e-commerce dan berbagai produk digital lainnya saat IPO direspon cukup positif oleh publik lantaran mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 10,69 kali.