Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah menunjukkan tren penguatan hari ini. Mengutip Bloomberg Markets, pada perdagangan Kamis (2/11/2017), rupiah dibuka menguat tipis 8 poin ke level Rp 13.572 per dolar AS.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah bertahan di angka Rp 13.580 per dolar AS.
Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, meski laju dolar AS cenderung tertahan dan melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya seiring penantian pasar terhadap pertemuan The Fed dan sejumlah sentimen di AS, terutama dengan adanya kisruh politik di pemerintahan Trump namun, tidak membuat pergerakan Rupiah dapat bertahan di zona hijau.
Bahkan adanya rilis inflasi yang dinilai cukup rendah juga tidak terlalu memberikan dampak positif. Adanya persepsi dimana dengan rendahnya inflasi akan membuka ruang bagi BI untuk kembali menurunkan tingkat suku bunga acuannya, kemungkinan membuat pergerakan Rupiah kembali melemah.
Reza menambahkan, pergerakan rupiah yang masih mampu positif dengan memanfaatkan pelemahan pada dolar AS diharapkan dapat kembali terjadi. Apalagi jika rilis data-data makroekonomi dalam negeri dapat ditanggapi positif sehingga memberikan dampak positif pada rupiah.
Lanjut Reza, kenaikan dapat kembali terjadi dengan memanfaatkan pelemahan dolar AS sehingga kekhawatiran akan pelemahan rupiah dapat berkurang.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.575 dan resisten Rp 13.540," pungkas Reza.