Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengklaim transaksi ecommerce perseroan per September 2017 mengalami lonjakan tajam mencapai 472,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Bank BTN, Budi Satria disela dialog bertema Edutainment tentang merek lokal di Jakarta, Rabu (1/11) mengatakan era digitalisasi telah mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia termasuk dalam transaksi belanja yang mulai menggunakan sistem online.
"Bank BTN termasuk yang menuai berkah dari perubahan ini. Gaya hidup serba mudah dan cepat dengan hanya bermodalkan sebuah handphone sekarang menjadi trend generasi now," katanya.
Menurut Budi, per September 2016 tercatat hanya sekitar lima ribu nasabah yang melakukan transaksi online. Posisi yang sama di 2017 jumlah transaksi secara online melonjak menjadi sekitar 29 ribu nasabah.
"Ini sebuah fakta bahwa telah terjadi pergeseran gaya hidup yang saat ini sudah mulai masuk pada kehidupan masyarakat Indonesia terutama dalam berbelanja," terangnya.
Budi menambahkan Bank BTN merupakan bagian dari perbankan nasional yang tidak saja berbisnis pada pembiayaan KPR, namun juga produk umum sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi terkait dengan produk dan jasa perbankan.
"Kami memiliki banyak produk dan layanan yang sudah mengikuti zaman. Bahkan saat ini manajemen serius untuk menjadikan korporasi masuk dan siap memberikan layanan dengan digital banking," paparnya.
Lebih lanjut, menggarap bisnis e-commerce tidak hanya transformasi bisnis untuk meningkatkan layanan, namun juga berpartisipasi dalam penngembangan ekosistem e-commerce tersebut.
Dengan memberikan edukasi bagi brand lokal agar kapasitasnya meningkat serta masuk ke lini digital, secara tidak langsung Bank BTN akan mengembangkan e-commerce dalam negeri dan mendukung ekonomi nasional,
"Kedepan perseroan memiliki rencana bagaimana masyarakat berbelanja dapat dengan mudah, tidak perlu mengeluarkan dompet, tidak perlu pakai kartu, cukup semua dapat dilakukan hanya dengan handphone," tegas Budi.