News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wujudkan Urban Logistik, ALFI Sinergi dengan Pemerintah dan Akademisi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) bersama Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk lingkup kerjasama pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan SDM di bidang “Logistik dan Manajemen Rantai Pasok”.

Ketua Umum DPP ALFI, Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, MoU ini menandakan adanya kesepakatan untuk mengadakan berbagai kegiatan bersama antara civitas akademika dengan kalangan dunia usaha dalam rangka mendorong kegiatan urban logistik yang efektif.

“Melalui penandatanganan MoU ini kita sama- sama berharap agar terjadi sinergi peran industri, universitas, dan pemerintah dalam membangun sebuah urban logistik yang bukan hanya efektif dan efisien, namun juga ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkap Yukki di Jakarta (10/11).

Yukki menyebutkan, saat ini industri logistik dalam negeri tengah dihadapkan pada beragam permasalahan yang mendesak untuk diselesaikan.

Seperti, terbatasnya area perkotaan sebagai wilayah kegiatan, kemacetan, kompetisi pemakaian ruang antara angkutan penumpang dan barang, serta terbatasnya fasilitas untuk konsolidasi dan dekonsolidasi barang.

“Tantangan kedepan dalam logistik perkotaan adalah bagaimana kerjasama pemerintah, akademisi, dan industri bersinergi dalam merancang dan mengelola pengiriman dan penerimaan barang dari kota yang mampu adaptasi demand consumer,” imbuh Yukki yang kini juga Ketua Asean Federation of Forwarders Associations (AFFA) tersebut.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur ALFI Institute Iman Gandi, memaparkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh industri logistik saat ini.

Antara lain masalah kemacetan dimana truk pengangkut logistik menyumbang sebesar 25-30% kemacetan. Selain itu, zona parkir dan bongkar muat akan memotong badan jalan sehingga dapat menyumbang kemacetan berlebih.

Tantangan selanjutnya, sambung Iman, terjadi peningkatan kelas menengah ke bawah menjadi menengah ke atas sebesar hampir 60%.

“Dengan meningkatnya kelas menengah di Indonesia dan meningkatnya popularitas perangkat mobile, menjadikan Indonesia sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat dan terbesar di ASEAN. Peringkat EC Market Size Indonesia mencapai sebesar 1.682 USD dengan peringkat CAGR mencapai 44,4% jumlah tersebut meningkat mencapai 37,0% di tahun 2016,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM pada hari Selasa, (7/11) lalu menyelenggarakan acara Synergia 2, sebuah acara seminar urban logistik yang merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa pada tahun 2014. Pada tahun ini, Synergia mengambil tema Lean, Clean and Green Cities: Rationalizing Indonesia Urban Freight through Inclusive Urban Development.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini