TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berharap pembentukan induk usaha (holding) BUMN tambang bisa memberikan manfaat. Karena tujuan utamanya meningkatkan industri tambang di dalam negeri.
"Sinergi BUMN pertambangan juga diharapkan meningkatkan efisiensi dan kekuatan finansial sehingga memudahkan pengembangan usaha khususnya di bidang hilirisasi," ujar Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno, Sabtu (25/11/2017).
Pada pelaksanaannya tiga BUMN yaitu PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero), dan PT Bukit Asam (Persero) TBK akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Tiga BUMN akan melakukan perubahan anggaran dan mengalihkan kepemilikan mayoritas semula dari negara jadi PT Inalum (Persero).
“Jadi, RUPSLB nanti agenda utamanya untuk permintaan persetujuan pemegang saham terhadap adanya perubahan pemegang saham ke PT Inalum (Persero) yang 100 persen dimiliki negara,” lanjut Harry.
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra menjelaskan ketiga anggota holding itu tetap diperlakukan sama dengan BUMN untuk hal-hal yang sifatnya strategis. Sehingga kata Harry negara tetap memiliki kontrol terhadap ketiga perusahaan itu.
Baca: Pelebaran Badan Jalan Tol ke Bandara Soekarno Hatta Selesai 75 Persen
“Segala hal strategis yang dilakukan oleh perusahaan anggota holding, semua tetap dalam kontrol negara sama dengan sebelum menjadi anggota holding, termasuk yang terkait hubungan dengan DPR apabila akan diprivatisasi,” jelas Hambra.