TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang progres fisik pembangunannya 98 persen per 25 November. Proyek ini dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan biaya sebesar Rp 710 miliar
Progres tersebut jauh lebih cepat dari target yang ditetapkan sebesar 52,92. Persen. Hal ini karena dukungan pembebasan tanah oleh Perum Perhutani, Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Kupang dan pemuka masyarakat setempat.
"Progres ini akan saya laporkan kepada Presiden, dan bila disetujui akan dilakukan impounding oleh Presiden Jokowi pada 20 Desember 2017 bertetapan dengan HUT Provinsi NTT," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Rabu (29/11/2017).
Basuki mejelaskan penghijauan dan pembangunan sarana tampungan air berupa bendungan dan embung sangat penting. Hal itu untuk mengatasi krisis air yang sering dialami masyarakat di NTT akibat musim kemarau panjang.
"Karena itu Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian PUPR untuk membangun banyak tampungan-tampungan air mulai dari embung hingga bendungan besar," kata Basuki.
Baca: Anies Baswedan Heran, Mengapa Insiaitif Pemprov DKI Kucurkan Dana ke Guru PAUD Dipersoalkan
Baca: Mendagri: Maju ke Jatim 1, Emil Dardak Tak Perlu Mundur dari Bupati Trenggalek, Cukup Cuti
Menurutnya pembangunan bendungan selain untuk memenuhi kebutuhan air baku, secara tidak langsung juga mendorong perkembangan sosial ekonomi masyarakat sekitar.
"Salah satunya rumah operasi pemeliharaan bendungan, kita bangun dengan unsur budaya lokal sehingga lebih artistik dan bisa dijadikan sebagai destinasi wisata baru yang dilengkapi dengan sarana wisata air," kata Basuki.