TRIBUNNEWS.COM -- PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) berencana melakukan penambahan sejumlah alat, utamanya Container Crane (CC) dan alat Chasis pada tahun depan, guna memacu produktivitas bongkar muat barang di sejumlah pelabuhan kelolaan.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung mengatakan penambahan alat baru tersebut untuk di beberapa pelabuhan, terutama di Pelabuhan Makassar sebagai barometer pelabuhan dengan aktivitas bongkar muat yang cukup lancar di Kawasan Timur Indonesia (KTI), serta di beberapa pelabuhan lainnya yang berada dalam pengelolaan Pelindo IV.
“Saat ini selain Pelabuhan Makassar, ada beberapa pelabuhan kelolaan Pelindo IV yang sudah menjadi pelabuhan yang cukup sibuk untuk kegiatan bongkar muat barang, misalnya Pelabuhan Pantoloan, Fak-fak dan Manokwari,” kata Doso Agung saat melakukan Video Conference dengan 25 General Manager (GM) Cabang Pelindo IV, akhir pekan lalu.
Video conference tersebut dilakukan untuk mengevaluasi peningkatan pelayanan masing-masing cabang, sekaligus mengetahui permasalahan masing-masing cabang dan memberikan solusi atas masalah yang terjadi kepada masing-masing GM.
Di antara permasalahan yang dikemukakan adalah, terkait lahan penumpukan petikemas di Pelabuhan Manokwari yang mulai padat seiring program Tol Laut dan transhipment kapal.
Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelindo IV, Farid Padang menuturkan bahwa tahun depan BUMN pengelola jasa kepelabuhanan ini sudah menjadwalkan sejumlah investasi alat baru, seperti CC, chasis dan forklift yang akan ditempatkan di beberapa pelabuhan yang produktivitas bongkar muat barang cukup tinggi.
“Tahun depan kami [Pelindo IV] akan investasi alat baru. Tentunya hal [investasi] itu untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat barang, agar penumpukan petikemas tidak terlalu padat di beberapa pelabuhan yang cukup sibuk, seperti Pelabuhan Makassar, Manokwari, Pantoloan dan beberapa pelabuhan lainnya,” tutur Farid.
Menurutnya, dalam rangka transformasi pelabuhan konvensional menjadi pelabuhan petikemas, diperlukan kelengkapan suprastruktur untuk meningkatkan produktivitas, utamanya pada Pelabuhan Ternate, Sorong, Ambon, Pantoloan dan Kendari serta Pelabuhan Gorontalo dan Manokwari.
Namun ditambahkan Doso Agung, penambahan alat tersebut sebaiknya juga diikuti dengan inventarisir jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. “Selain itu juga, sudah harus disosialisasikan soal kenaikan tarif, berikut sosialisasi terkait dermaga multipurpose yang akan menjadi Terminal Curah Kering seiring kedatangan alat baru nanti, utamanya untuk di Pelabuhan Fak-fak,” tegas Dirut Pelindo IV.
Demo TKBM dan Cuaca Ekstrem
Terkait rencana aksi demo & mogok nasional Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang akan dilakukan pada Senin, 4 Desember 2017 di sejumlah pelabuhan, Doso Agung memberikan arahan dilakukan contigency plan atau rencana darurat, jika memang demo dan mogok terjadi. Doso Agung bersyukur bahwa para GM sudah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk menjaga agar kegiatan pelabuhan tetap berjalan jika terjadi demo dan mogok TKBM yang direncanakan pada tanggal 4 Desember 2017.
Bahkan hampir di semua cabang, para GM melaporkan bahwa kegiatan turun naik penumpang dan bongkar muat barang di pelabuhan akan tetap berlangsung seperti biasa pada hari Senin, 4 Desember nanti. Bentuk antisipasi antara lain Para GM sudah melakukan koordinasi dengan stakeholder di wilayah masing-masing serta menyiapkan tenaga cadangan bongkar muat.
Orang nomor satu di Pelindo IV ini juga meminta masing-masing GM untuk memantau ketat, “Jangan sampai aksi demo TKBM nanti ditunggangi oleh pihak ketiga, atau pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur SDM dan Umum Pelindo IV, Riman S. Duyo menekankan pada cuaca esktrem saat ini. “Khusus Pelabuhan Merauke yang sering mengalami pasang surut, sebaiknya intens melakukan diskusi dengan shipping line atau perusahaan pelayaran dan pihak-pihak terkait lainnya,” ujarnya.
Para operator di masing-masing pelabuhan juga diminta menjaga kondisi, terkait cuaca buruk yang sedang terjadi saat ini di hampir semua wilayah Indonesia, termasuk di KTI.
“Untuk semua operator di lapangan dan para GM, mohon untuk menjaga kondisi terkait cuaca yang sedang ekstrem saat ini,” tukas Doso Agung menutup Video Conference tersebut.