TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah sukses menerbangkan armadanya menuju Silangit dari Bandara Internasional Soekarno – Hatta pada 1 Desember 2017 lalu, maskapai Batik Air kembali memberikan pilihan rute baru bagi para pelanggan nya dengan membuka akses menuju Labuan Bajo dan destinasi internasional menuju Kinabalu, Malaysia.
Kedua rute tersebut akan diterbangkan dari Cengkareng melalui Bandara Internasional Soekarno – Hatta yang merupakan perjalanan langsung tanpa transit atau pemberhentian.
Corporate Communication Lion Air Group, Ramaditya Handoko menyampaikan, Pembukaan akses menuju Labuan Bajo dilakukan Batik Air salah satunya sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam mempromosikan dan memperkenalkan 10 destinasi Bali baru di Indonesia.
Labuan Bajo memiliki keindahan alam dengan objek wisatanya yang begitu eksotis yang tentunya dapat menarik daya kunjung yang tinggi, sehingga maskapai di bawah naungan Lion Air Group yaitu Batik Air perlu untuk memberikan pelayanan full service terhadap wisatawan yang ingin berkunjung baik domestik maupun internasional.
Batik Air akan terbang setiap harinya per tanggal 15 Desember 2017, dengan jadwal 1 kali penerbangan yang akan berangkat dari Cengkareng pada pukul 10.10 WIB dan tiba di Labuan Bajopada 13.40 WITA.
Sedangkan penerbangan sebaliknya dari Bandara Komodo, Labuan Bajo akan berangkat pada pukul 14.30 WITA dan tiba di Cengkareng pada pukul 16.00 WIB.
Untuk destinasi baru lainnya yaitu menuju Kinabalu, Batik Air akan mulai melayani rute dari Bandara Internasional Soekarno – Hatta menuju Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu per tanggal 20 Desember 2017.
Rute penerbangan ini akan dioperasikan setiap hari Rabu dan Minggu dengan jadwal 1 kali penerbangan perharinya yang akan berangkat dari Cengkareng pada pukul 01.00 dan tiba di Kinabalu pada 05.00. Sedangkan penerbangan sebaliknya akan diterbangkan pukul 06.00 dari Kinabalu dan tiba di Bandara Internasional Soekarno – Hatta pada pukul 07.55.
“Sedikit berbeda dengan Labuan Bajo, untuk rut emenuju Kinabalu dilayani Batik Air guna menunjang permintaan yang tinggi pada destinasi ini sebagai perjalanan dan keperluan bisnis. Kami pun siap untuk mengakomodir perjalanan ini melalui udara agar memberikan kemudahan aksess ehingga dapat membantu menstimulasi pertumbuhan ekonomi khususnya bagi Indonesia,” ujar Rama.
Menurutnya, Batik Air akan melihat perkembangan keterisian penumpang pada rute ini, tidak menutup kemungkinan dengan jadwal 2 kali penerbangan dalam seminggu dapat ditambah frekwensinya menjadi 7 kali dalam seminggu. Batik Air pun berencana untuk mengembangkanr ute di Malaysia Timur, setelah Kinabalu kami meliha tpotensi di Kota Kuching Malaysia.
Dalam pengoperasian kedua rute tersebut, Batik Air akan menggunakan armadanya dengan tipe Airbus A320 ataupun Boeing 737-900 ER.