Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA —Anak usaha PT Pelindo II, PT Jasa Armada Indonesia Tbk hari ini resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
JAI menjadi emiten ke-36 yang tercatat di tahun ini.
Saat debut perdana, emiten dengan kode sama IPCM ini dibuka pada level Rp 390 per saham atau naik 10 poin dari harga penawaran Rp 380.
Harga tertinggi sempat berada di Rp 420 per saham dan terendah pada harga Rp 320 per saham.
Sementara itu, frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 141 kali, dengan volume transaksi saham 115 ribu lot senilai Rp 4,64 miliar.
“Bagi IPC Group, ini adalah pengalaman pertama, semoga IPO ini bisa diikuti oleh perusahaan lainnya,” kata Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G Masassya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Baca: Naik Kereta Api Menuju Tanah Abang, Anies Pakai Kartu Ok Otrip
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, IPCM adalah anak usaha BUMN ke-4 yang tercatat pada tahun ini.
Dengan pencatatan saham ini, Samsul berharap, perseroan bisa mengelola perusahaan dengan baik dan transparan.
“Pemanfaatan setelah IPO harus dimanfaatkan untuk bisa menarik investor, jadi perusahaan pilihan. Saat ini BUMN menguasai 26,1 persen market cap, dan secara trading perdagangan harian 26,1 persen,” imbuh Samsul.
IPCM membidik dana segar Rp 461 miliar dari IPO. Adapun hasil dari dana IPO, perseroan bakal menggunakannya untuk belanja modal sebesar 90 persen dan sisanya untuk modal kerja.
Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters/JLU). Sementara, PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi.