Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Railink resmi melakukan uji coba operasional kereta bandara dari Stasiun Sudirman Baru sampai Stasiun Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (26/12/2017).
Pada ujicoba hari pertama ini, banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa pembelian tiket kereta bandara ini tidak bisa menggunakan uang tunai.
Pembelian tiket dilayani melalui mesin menggunakan alat pembayaran kartu debet, kartu kredit maupun e-money.
“Tadi baru tanya petugas katanya tidak boleh menggunakan uang tunai. Untung saya masih punya saldo di ATM,” ujar Bagas (26) salah satu calon penumpang yang ingin merasakan layanan kereta bandara.
Sementara penumpang lain mengaku harus menggunakan kartu debet milik temannya untuk membeli tiket.
“Tadi saya bawanya uang ‘cash’ dan saya tidak punya rekening. Alhamdulillah ada teman saya yang punya saldo di rekeningnya,” jelas Ayu (19), calon penumpang asal Depok.
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan pihaknya sudah mensosialisasikan melalui media massa bahwa pembayaran tiket kereta bandara tidak bisa menggunakan uang tunai.
Namun dirinya tidak mempermasalahkan bila masih banyak warga yang belum mengetahui.
“Jadi ini lah pentingnya uji coba untuk mensosialisasikan secara langsung teknis pembelian tiket kepada masyarakat. Saya kira uji coba seminggu ini akan efektif memberi informasi kepada masyarakat.”
“Karena bisa kita lihat dalam uji coba hari pertama ini banyak yang sekedar mencoba dan tidak benar-benar menuju bandara. Dalam uji coba ini kami memang tidak menyasar jumlah tapi yang paling penting adalah pengenalan, jadi memang di sini kita cashless,” tegasnya.
Uji coba kereta bandara ini akan berlangsung sampai tanggal 1 Januari 2017.
Untuk tahap uji coba pihak PT Railink menetapkan harga tiket promo sebesar Rp 30 ribu.
Sementara pada tanggal 2 Januari 2017 harga tiket akan menjadi normal Rp 70 ribu.