Laporan Reporter Kontan.co.id, Danielisa Putriadita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen pesawat Airbus memecah rekor kinerja baru. Sepanjang 2017 Airbus menyerahkan 718 unit pesawat komersial ke 85 pelanggan.
Sebelumnya, Airbus telah menyerahkan pesawat dengan jumlah yang terus meningkat selama 15 tahun berturut-turut. Tahun 2017, angka penyerahan pesawat naik sebesar 4% dari angka 688 unit di tahun 2016.
Pada tahun 2017, penyerahan pesawat terdiri dari 558 unit dari Keluarga A320 berlorong tunggal termasuk 181 unit A320neo yang meningkat 166% selama 2016. Selanjutnya, Airbus juga sukses menjual 67 unit A330; 78 unit A350 XWB meningkat 60% dari 2016 dan 15 A380.
Melengkapi pencapaian ini, Airbus juga telah mencatat 1.109 pesanan bersih dari 44 pelanggan. Pada akhir tahun 2017, backlog secara keseluruhan mencapai 7.265 pesawat dengan nilai US$1,059 triliun pada harga pabrik.
“Kami menutup tahun yang luar biasa ini dengan rekor penyerahan pesawat serta penerimaan pesanan terbaik kelima. Pencapaian luar biasa ini merupakan cerminan dedikasi seluruh tim Airbus, dan akan membuat perusahaan lebih siap dan kuat dalam menggapai kesempatan di masa depan,” kata Airbus Chief Operating Officer dan President Commercial Aircraft Fabrice Brégier dalam riset 15 Januari 2018 di Toulouse.
Baca: Warga Hawaii Panik Dapat Kabar Ancaman Serangan Rudal Balistik
Baca: Kesaksian Sandra di Detik-detik Robohnya Lantai Balkon Tower 2 Gedung BEI
Saat ini, Airbus dengan fasilitas produksi A320 di Hamburg (Jerman), Tianjin (Tiongkok), Mobile (AS), dan Toulouse (Prancis) sedang bekerja untuk mencapai rata-rata penyerahan hingga 60 unit pesawat lorong tunggal setiap bulan per tengah tahun 2019.
Pencapaian Airbus Commercial Aircaft di 2017 di antaranya, Penyerahan pertama A321neo dengan mesin CFM dan P&W, inaugurasi pusat penyelesaian dan penyerahan A330 di Tianjin, Tiongkok, yang diikuti oleh dua penyerahan pertama dari fasilitas tersebut, dan penyelesaian struktur dari Beluga XL pertama.
Menyangkut usaha Airbus secara global, kemitraan perusahaan dengan Tiongkok terus berkembang, sebagaimana usaha Airbus di Amerika.
Terkait dengan penyediaan layanan secara global, Airbus secara signifikan meningkatkan kehadirannya secara lokal untuk dapat lebih dekat dengan pelanggan.
Sementara itu, Airbus telah menyesuaikan harga katalog seluruh rangkaian produk pesawatnya sebesar 2%, terhitung sejak 1 Januari 2018.
John Leahy, Chief Operating Officer Customers, Airbus Commercial Aircraft, mengatakan harga baru untuk tahun 2018 tersebut mencerminkan investasi berkelanjutan yang Airbus tuangkan untuk memaksimalkan nilai produk terhadap kepuasan pelanggan.
Untuk kebijakan harga ini, Airbus mempertimbangkan kombinasi mumpuni dari performa, perhitungan biaya operasi, serta pengalaman yang akan didapatkan penumpang.