TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan di bidang usaha jasa penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kapal PT Jasa Armada Indonesia (JAI) melakukan ekspansi dengan memperluas pasar di Tanjung Jabung, Provinsi Jambi.
JAI meneken Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PetroChina International Jabung Ltd terkait pelayanan pemanduan dan penundaan kapal.
“Ini merupakan salah satu upaya perseroan mengembangkan pangsa pasar melalui pelebaran sayap bisnis dengan raihan pangsa pasar baru,” kata Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Dawam Atmosudiro di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Namun, Dawam masih enggan membeberkan berapa nilai kontrak dari kerja sama ini, yang pasti JAI akan memfasilitasi jasa pemanduan dan penundaan kapal dengan kapasitas 120 ribu ton.
“Target kami satu kapal bisa memberikan berkontribusi pendapatan Rp 1,2 miliar,” jelas dia.
Sebagai informasi, JAI menjadi perusahaan jasa pemanduan dan penundaan kapal pertama di Indonesia yang go public dan tercatat dengan kode saham lPCM di Bursa Efek Indonesia akhir tahun lalu.
Saat debut perdananya, saham anak usaha PT Pelindo II, berada pada level Rp 390 per saham atau naik 10 poin dari harga penawaran Rp 380.
Dari gelaran IPO, IPCM berhasil membidik dana segar Rp 461 miliar. Dana tersebit dipakai untuk belanja modal sebesar 90 persen dan sisanya untuk modal kerja.