TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kantor akuntan dan konsultan RSM Indonesia kembali diperkuat oleh tiga orang yang memiliki pengalaman dan reputasi di bidang jasa audit, tax dan consulting, khususnya di sektor jasa keuangan, pemerintahan, dan energi.
Mereka yang bergabung Januari ini adalah mantan Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Rahmat Waluyanto sebagai Senior Advisor, Ichwan Sukardi sebagai Partner Tax, dan Humbul Kristiawan sebagai Partner Consulting.
“Kami menyambut dengan hangat dan antusias bergabungnya Bapak Rahmat Waluyanto, Bapak Ichwan Sukardi dan Bapak Humbul Kristiawan di RSM Indonesia. Dengan pengalaman dan keahlian yang luar biasa, saya yakin beliau-beliau dapat memberikan nilai tambah bagi RSM Indonesia khususnya di sektor jasa keuangan, pemerintahan, dan energi,” sebut Chief Executive Partner RSM Indonesia Amir Abadi Jusuf dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Rabu (31/1/2018).
Amir Abadi Jusuf menjelaskan, RSM Indonesia ke depan akan memperkuat kualitas sumber daya manusianya dengan mempertahankan dan meningkatkan reputasi dan kualitas yang telah diberikan selama ini demi kontribusi yang lebih besar bagi bangsa.
“Industri jasa penunjang di bidang keuangan di dalam negeri perlu terus didukung agar profesi penunjang dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus mampu bersaing di kancah global. RSM Indonesia mempunyai potensi dan kesempatan untuk menjadi kebanggaan Indonesia,” jelas Rahmat Waluyanto.
Rahmat Waluyanto Ak, MBA, Ph.D memiliki pengalaman lebih dari 32 tahun di bidang keuangan negara dan sektor jasa keuangan.
Baca: Izin Impor Garam Industri Sebanyak 2,3 Juta Ton Akhirnya Terbit
Baca: Datsun Cross Mulai Diproduksi Hari Ini di Pabrik Nissan di Purwakarta
Sebelum bergabung dengan RSM Indonesia, Rahmat Waluyanto adalah Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK selama periode 2012-2017.
Menekuni karir panjang di Kementerian Keuangan, termasuk sebagai Dirjen Pengelolaan Utang dan Direktur Pengelolaan Surat Utang Negara.
Mendapatkan gelar PhD di bidang akuntansi dan keuangan dari Birmingham University di Inggris, Master of Business Administration dari Daniels College of Business University of Denver, Colorado, dan Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi UNiversitas Gadjah Mada.
Sementara itu, Ichwan Sukardi menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia serta Master of Laws dari International Tax Centre di Leiden Universiteit.
Ichwan sering menjadi pembicara di berbagai forum nasional dan regional mengenai perpajakan di sektor migas, investasi, transfer pricing, serta sering menulis di Oil and Gas Asia Magazine mengenai perpajakan.
Ichwan Sukardi saat ini merupakan Chairman International Fiscal Associations Indonesia, dan aktif di berbagai organisasi profesi seperti Indonesian Tax Consultant Association, International Fiscal Association, PERADI, dan Indonesian Petroleum Association.
Sedangkan Humbul Kristiawan merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran, mendapatkan gelar MBA dari Institut Teknologi Bandung dan tengah menempuh pendidikan doktoral di Universitas Padjajaran Bandung dengan fokus area manajemen stratejik.
Humbul memiliki berbagai sertifikasi profesi seperti chartered accountant (CA), certified internal auditor (CIA) dan certified internal control auditor (CICA).
Humbul berpengalaman melakukan berbagai pekerjaan di bidang audit internal, pengendalian internal, kepatuhan, manajemen risiko, audit laporan keuangan di berbagai industri, khususnya di telekomunikasi, energi, dan sumber daya alam serta jasa keuangan.