Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Laju nilai tukar mata uang garuda terhadap dolar Amerika Serikat di awal pekan ini kembali menunjukkan pelemahannya.
Melansir Bloomberg, Senin (5/2/2018), rupiah melemah 42 poin ke level Rp 13.490 per dolar AS. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan di akhir pekan kemarin, mata uang garuda di posisi Rp Rp 13.452 per dolar AS.
Menurut kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia rupiah berada di posisi Rp 13.428 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan rupiah melemah seiring menguatnya laju dolar AS seiring sentimen kekhawatiran akan meningkatnya tingkat suku bunga The Fed dalam waktu dekat sering membaiknya data-data ekonomi AS.
Baca: KPK: Uang Kutipan Dana BPJS untuk Puskesmas Se-Kabupaten Jombang untuk Biaya Maju Lagi di Pilkada
Dari dalam negeri, BI menyampaikan perkiraan defisit transaksi berjalan (CAD) tahun 2018 akan melebar sebesar 2,1 persen pada tahun ini, atau lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 1,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca: Cerita Wanita Penghibur di Gunung Antang: Pelanggan Kabur Saat Ada Suara Crane Ambruk
“Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.458 dan resisten Rp 13.440,” terang Reza, dalam risetnya.