“Renesola berkomitmen memberikan warna berbeda dalam dunia perlampuan di Indonesia, menggunakan pendekatan yang berbeda dengan kompetitor lain,” tutur Miftah.
Ditambahkan, Renesola Indonesia menggunakan produk sebagai kekuatan utama dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau, lingkar inovasi yang cepat dan selalu menggunakan corak Indonesia sebagai identitasnya.
“Ini merek global dengan cita rasa lokal yang berusaha untuk menjadi lampunya orang Indonesia,” tambah dia.
Renesola merupakan merek global yang sudah ada di lebih dari 20 negara di dunia. Perusahaan ini sudah tercatat di bursa saham New York (kode SOL) dan sudah beroperasi di Indonesia sejak 2015.
Ia menjelaskan, pengalaman menjadi pemain besar industri lampu global diyakini akan bisa menambah kekuatan di Indonesia. Pada kuartal pertama 2018, Renesola akan semakin memperkuat pasar dengan memenuhi line up produk yang selama ini masih kosong baik di lini LHE dan LED. Di kuartal selanjutnya, Renesola akan melengkapi lini produk untuk lampu kebutuhan khusus.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo), John Manoppo, mengatakan, pasar lampu LED di Indonesia masih terbuka, apalagi konsumsi listriknya 50 persen lebih kecil dari LHE. Contohnya, jika konsumsi listrik LHE sebanyak 20 watt maka LED hanya butuh 10 watt saja.
Selain itu, lampu LED ini juga dinilai lebih aman dan ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan merkuri yang berbahaya. Karena itu, tuturnya, tidak salah jika para pelaku industri perlampuan di Tanah Air membidik segmen lampu LED ini. Apalagi, usia pemamakian lampu ini jauh lebih panjang dibanding lampu jenis lain. Ia memprediksi ke depan lampu LED ini akan mendominasi kebutuhan lampu di Tanah Air dengan persentase sekitar 70 persen.
Sementara itu, Arif Riyanto, salah seorang konsumen mengaku beralih ke lampu LED karena tingkat konsumsi listrik yang lebih hemat, namun tingkat pencahayaannya lebih terang. Selain itu, paparnya, waktu pemakaiannya juga lebih panjang.
“Buat apa membayar lebih mahal kalau ada yang lebih murah dengan kualitas yang lebih bagus. Sebagai konsumen kita juga harus selalu mengikuti perkembangan pasar, sehingga kita bisa mendapatkan produk yang berkualitas dengan harga yang lebih murah,” paparnya.
Data menunjukkan, pangsa pasar lampu LED nasional ini masih tergolong kecil yakni masih di bawah 10 persen dari kebutuhan lampu nasional yakni 490 juta unit. Komposisi terbesar dikuasai LHE dengan 350 juta unit, disusul lampu neon panjang sebanyak 75 juta unit, dan lampu pijar sebanyak 25 juta unit. Sedangkan, lampu LED sebesar 40 juta unit.