TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerak saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) hari ini terpantau melemah seiring robohnya pier head di proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
RTI Infokom mencatat, hingga pukul 12.00 WIB, saham Waskita bergerak melemah 50 poin setara 1,61 persen ke level Rp 3.060 per saham.
Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (20/2/2018) saham WSKT ditransaksikan di level Rp 3.120 per lembar. Day range Waskita berada di kisaran Rp 3.040 hingga Rp 3.150 per saham.
Baca: Beginilah Keriuhan Netizen Soal Video Aksi Bu Dendy vs Pelakor yang Lagi Viral
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, saham WSKT sempat melemah imbas dari pergerakan IHSG yang juga ikut terkoreksi, namun dia menilai adanya insiden tersebut merupakan secara sentimen dan psikologis terhadap saham Waskita bersifat sementara.
“Selain karena masalah faktor market, juga ada imbas kejadian tersebut, secara sentimen dan psikologis sesaat,” kata Reza saat dihubungi Tribunnews.com.
Baca: Waskita Karya Bantah Tiang Penyanggah Tol Becakayu Roboh
Sementara itu, jika ditilik secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menerangkan koreksi tersebut masih dalam batas yang wajar.
“Secara teknikal, pada daily chart terlihat mengalami koreksi wajar sebagai efek dari terkoreksinya IHSG. Apalagi sebelumnya mengalami penguatan yang sangat signifikan,” terang Nafan.
Nafan juga menyembut adanya insiden tersebut tidak akan berdampak kepada fundamental perusahaan secara signfikan. Mengingat proyek ini masih terus dilanjutkan. Namun, dirinya memberi catatan, setiap proyek pembangunan strategis pasti akan dihadapkan pada risiko yang tidak bisa diduga.
“Proyek tol Becakayu masih terus dilanjutkan agar target pembangunannya tercapai. Pengerjaan proyek pembangunan strategis pasti akan dihadapkan pada resiko yang tidak dapat diduga, tidak hanya Waskita tapi juga emiten konstruksi lainnya,” papar Nafan.
Instruksi Presiden
Atas kejadian tersebut, Presiden Joko Widodo meminta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh proyek-proyek infrastruktur di Tanah Air.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi, pasalnya beberapa waktu belakangan ini banyak insiden dalam proyek infrastruktur yang mengakibatkan korban luka maupun meninggal dunia.