TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang saat ini mencapai di atas Rp 13.700, lebih disebabkan faktor eksternal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penyebab pelemahan rupiah karena faktor sentimen dari luar negeri terkait rencana kenaikan suku bunga The Fed pada tahun ini.
"Kita tidak melihat ada alasan yang mengkhawatirkan, artinya alasan untuk kemudian membeli dolar AS, kita anggap fundamental masih tetap konsisten baik," ujar Sri Mulyani di komplek Istana Negara, Jakarta, Senin (5/3/2018).
Di tempat yang sama, Menko Perekonomian Darmin Nasution menyatakan hal yang sama dengan Sri Mulyani, dimana pelemahan mata uang rupiah karena terkait ucapan petinggi The Fed yang berencana menaikkan suku bunganya.
"Ini bukan masalah dalam negeri, dalam situasi seperti ini kita mengharapkan Bank Indonesia melakukan pengendalian (intervensi)," ucap Darmin.
Berdasarkan data Bloomberg, hari ini rupiah berakhir di level Rp Rp 13.762 atau melamah 0,04 persen dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 13.756 per dolar AS.