Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang garuda pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (12/3/2018) diramal bakal menunjukkan penguatan.
Bloomberg mencatat, pagi ini rupiah dibuka menguat ke level Rp 13.773 per dolar AS.
Sebelumnya, pasca melemah, laju rupiah di akhir perdagangan pekan lalu menunjukkan penguatan tipis di level Rp 13.816 per dolar AS.
Penguatan itu didorong adanya sentimen positif dari dalam negeri.
Baca: IHSG Berpeluang Terkoreksi karena Rentan Aksi Jual
Adanya penilaian dari Bank Indonesia, tekanan inflasi bulan Maret diperkirakan akan mereda seiring turunnya sejumlah komoditas barang kebutuhan dan ekspektasi defisit neraca berjalan yang akan dijaga pada angka 2,1 persen dari PDB cukup membantu penguatan mata uang garuda.
Kendati demikian, Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, terapresiasinya rupiah kembali harus diuji ketahanannya.
Sebab, adanya rilis positif dari ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) diramal bakal mengerek laju dolar AS dan berimbas pada rupiah.
"Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13785 dan resisten 13760," ungkap Reza dalam risetnya.