News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Forum Bisnis Indonesia-Selandia Baru Catat Transaksi 5,7 Juta Dolar AS

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyambut baik misi dagang ke Selandia Baru ini. Tantowi mengatakan forum bisnis yang mempertemukan pelaku usaha Indonesia dan Selandia Baru seperti ini baru pertama kali diadakan.

TRIBUNNEWS.COM, AUCKLAND - Delegasi bisnis Indonesia mengawali rangkaian misi dagang ke Selandia Baru dengan berpromosi kopi, minyak kelapa sawit, energi terbarukan, dan jasa tenaga kerja kepada para buyer di Selandia Baru.

Keempatnya termasuk dalam produk dan sektor unggulan yang dipromosikan pada forum bisnis Indonesia-Selandia Baru di Auckland, Selandia Baru, Jumat (16/3/2018).

“Indonesia memiliki banyak produk unggulan yang berpotensi ekspor ke Selandia Baru. Produk-produk ini dibawa oleh pelaku usaha kami yang sangat tertarik untuk bermitra dengan pelaku usaha Selandia Baru,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda saat menyampaikan sambutan pada forum bisnis Indonesia-Selandia Baru.

Forum bisnis ini perdana diadakan Kementerian Perdagangan dan KBRI Wellington di Selandia Baru. Forum bisnis tersebut dihadiri sekitar 100 pelaku usaha Indonesia dan calon buyer dari Selandia Baru. Pelaku usaha Indonesia mewakili sektor-sektor seperti furnitur, kertas, CPO, kopi, produk agro, jasa, hingga energi. Forum bisnis juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.

Dalam forum bisnis, Arlinda mengatakan Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar ke-4 sekaligus eksportir terbesar ke-7 dunia. Nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia tahun 2017 tercatat sebesar 1,18 miliar dolar AS. Saat ini, Indonesia telah memiliki 20 kopi indikasi geografis. Artinya, kopi dari setiap daerah memiliki cita rasa khas yang berbeda dengan daerah lain.

“Tentunya hal ini adalah suatu keunikan yang patut diapresiasi oleh penikmat kopi di Selandia Baru,” tutur Arlinda.

Untuk minyak kelapa sawit, Arlinda menyampaikan kepada para buyer bahwa Indonesia adalah negara produsen terbesar dunia dengan nilai ekspor tahun 2017 mencapai 20,7 miliar dolar AS atau 47,93 persen dari total pasar minyak sawit dunia.

“Masih terbuka peluang besar bagi produk minyak kelapa sawit Indonesia untuk dapat mengisi pasar Selandia Baru. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memastikan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek produk sawit Indonesia,” kata Arlinda.

Sementara itu di sektor jasa, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Selandia Baru sebagai negara prioritas untuk penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) formal/profesional, terutama di sektor hospitality dan perkebunan.

“Untuk itu, dalam kegiatan misi dagang ini kami mengajak perwakilan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) serta perwakilan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja Indonesia (PPTKI) yang siap bermitra dengan pelaku usaha Selandia Baru dalam mendatangkan tenaga kerja terampil di sektor hospitality, perkebunan, spa, konstruksi, peternakan dan manufaktur,” kata Arlinda.

Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyambut baik misi dagang ke Selandia Baru ini. Tantowi mengatakan forum bisnis yang mempertemukan pelaku usaha Indonesia dan Selandia Baru seperti ini baru pertama kali diadakan.

“Peserta hari ini adalah saksi sejarah. Karena ini adalah forum bisnis yang pertama kali diadakan selama 60 tahun persahabatan Indonesia dan Selandia baru. Saya menyambut baik antusiasme pelaku usaha Selandia baru untuk menjajaki peluang kerja sama dengan pelaku usaha Indonesia,” kata Tantowi.

Arlinda menjelaskan Selandia Baru adalah pasar yang menjanjikan untuk beberapa produk kita seperti kopi, furniture, kertas dan fertilizer. Dalam business forum pagi tadi tercatat transaksi sebesar 5,4 juta dolar AS yang didapat dari kopi, margarin dan beberapa produk lain serta lowongan bagi tenaga kerja kita.

Misi dagang ke Selandia Baru berlangsung pada 16–19 Maret 2018. Delegasi terdiri atas perwakilan kementerian/lembaga dan para pelaku usaha. Misi dagang ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda. Selain di Auckland, sebagian dari delegasi dagang ini juga akan hadir di CEO Business Forum tanggal 19 Maret di Wellington

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini