Sebagai salah satu lembaga perbankan yang memiliki peran strategis di terhadap pemberdayaan segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Bank BRI berkomitmen untuk terus menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurut Sekretaris Perusahaan Bank BRI Bambang Tribaroto, hingga Februari 2018, Bank BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp. 13,8 Triliun kepada lebih dari 680 ribu debitur.
Dari total tersebut, sebanyak Rp.5,3 Triliun kami salurkan ke sektor produktif, jelas Bambang. Penyaluran KUR BRI di akhir Februari 2018 mencapai 17,4% dari alokasi KUR BRI tahun 2018 oleh Pemerintah yakni senilai Rp. 79,5 Triliun.
Para debitur yang menerima penyaluran KUR di sektor produktif berasal dari berbagai sektor seperti pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan dan industri kecil lainnya.
Selanjutnya, Bambang juga menjelaskan Bank BRI akan terus meningkatkan jangkauan KUR di sektor produktif sehingga semakin banyak UMKM yang dapat menerima manfaat dari fasilitas KUR ini.
“Kami akan terus berupaya agar penyaluran KUR BRI di sektor produktif mencapai 50 persen sesuai dengan yang sudah ditargetkan pemerintah,” tutur Bambang.
Bambang juga menjelaskan penyebaran penyaluran KUR tersebut merata dari seluruh wilayah di Indonesia.
“Kami terus berkomitmen untuk pemberdayaan dan pendampingan UMKM, terbukti kami berhasil menaikkan kelas 220.000 debitur, yang semula debitur KUR menjadi debitur komersial," tambahnya.
Melihat peran strategis dari KUR Bank BRI dalam mendorong peran UMKM di Indonesia, maka Bambang mengajak para pelaku UMKM yang telah memenuhi syarat untuk dapat ikut mengajukan KUR BRI, sehingga UMKM dapat diberdayakan secara maksimal dan juga dapat meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM.
“Selain itu, dengan pembiayaan berupa KUR, para pelaku UMKM dapat meningkatkan kapasitas usahanya dan secara tidak langsung berperan dalam menjadi motor penggerak roda perekonomian nasional,” tuturnya.
Ditambah lagi, sejak tahun 2013, Bank BRI telah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyediakan pelayanan pembayaran pajak secara online yang disebut sebagai e-tax.
Ruang lingkup kerjasama e-tax ini mencakup penerimaan pajak daerah untuk hotel, pajak restoran, parkir, dan lainnya.
Terkait dengan Smart City, Bank BRI akan memanfaatkan knowledge based information tersebut untuk menyediakan one stop financial services kepada masyarakat, terutama dalam kaitannya layanan keuangan yang terintegrasi.
BRI pun turut mendukung program cashless society melalui kartu BRIZZI yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran pada berbagai moda transportasi umum di DKI Jakarta seperti misalnya Transjakarta dan nantinya LRT, dsb.
Hingga saat ini, Bank BRI belum memiliki skema yang secara khusus mengatur mengenai pembiayaan untuk program pemberdayaan UMKM dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Walaupun demikian, Bank BRI akan melayani permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi masyarakat yang sudah mengajukan aplikasi sesuai dengan regulasi dan program prioritas pemerintah. Khusus untuk pengusaha UMKM Provinsi DKI Jakarta, maka dapat memperoleh KUR dengan bunga sebesar tujuh persen.
“Hal ini selaras dengan tujuan Bank BRI untuk fokus pada pengembangan UMKM dan pengusaha mikro, kecil dan menengah, sesuai dengan roadmap Bank BRI pada 2022 nanti yang menargetkan penyaluran kredit kepada pengusaha UMKM sebesar 80% dari total portofolio,” ujar Sis Apik Wijayanto, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI.(*)