News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertumbuhan Harga Tanah di Jakarta Timur Tertinggi di Ibukota, Ini Penyebabnya

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga mulai mendatangi lahan yang akan dibangun Rumah Susun (Rusun) Klapa Village, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (20/1/2018). Pemprov DKI meluncurkan program rumah down payment (DP) 0 rupiah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar memiliki hunian di Ibu Kota tahap yang rencananya Pemprov DKI akan membangun satu menara 20 lantai yang terdiri atas 703 unit. Rusunami tersebut terdiri atas 513 unit tipe 36 meter persegi (m2) dan 190 unit tipe 21 m2. Harga tipe 36 yang terdiri atas dua kamar ditetapkan Rp 320 juta dan tipe 21 terdiri satu kamar dijual Rp 185 juta. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pembangunan infrastruktur yang terus direalisasikan pemerintah di beberapa wilayah di DKI Jakarta turut berperan aktif dalam menciptakan pusat pertumbuhan properti baru di Jakarta.

Pasalnya, pembangunan sarana infrastruktur tersebut secara tidak langsung membuat kawasan yang semula terkendala dari sisi aksesibilitas, menjadi terbuka dan berkembang baik sebagai kawasan permukiman maupun bisnis potensial.

Secara umum pasar properti Jakarta masih tetap menjanjikan sebagai barometer pusat bisnis dan perekonomian Indonesia. Selain pergerakan ke barat dan selatan ke arah TB Simatupang, pergerakan di koridor timur menunjukkan potensi yang menjanjikan.

Rencana pembangunan infrastruktur yang masif disertai dengan harga tanah yang relatif masih rendah dibandingkan dengan wilayah Jakarta lainnya, memberikan peluang bertumbuhnya pasar lebih tinggi.

Lembaga pemerhati industri Properti, Indonesia Property Watch (IPW) mencatat, dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan harga tanah perumahan di Jakarta Timur menempati urutan tertinggi sebesar 5,58% per tahun, dibandingkan Jakarta Selatan sebesar 4,19%, Jakarta Pusat 4,19%, Jakarta Barat 4,15%, dan Jakarta Utara 2,85%.

"Berdasarkan rating wilayah yang dilakukan Indonesia Property Watch dengan mempertimbangkan aspek potensi wilayah dan infrastruktur, pertumbuhan harga tanah, tingkat persaingan, dan image lokasi, Jakarta Timur berada di urutan tertinggi, disusul Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat,” ujar Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif IPW pada Jumat (17/03).

Menurut Ali, masih belum terkoneksinya ruas-ruas tol di koridor timur membuat banyak potensi pasar properti yang belum muncul di Jakarta Timur. Namun, dengan terhubungnya tol Cakung ke Cilincing-Tanjung Priok akan memberikan potensi yang luar biasa bagi pertumbuhan pasar properti di wilayah sekitarnya.

Dalam perkembangannya, sebut Ali, selain pasar perumahan landed yang masih terbuka lebar di Jakarta Timur khususnya di segmen menengah atas, pasar apartemen dan komersial pun akan semakin berkembang mengejar ketertinggalannya dibandingkan dengan wilayah lainnya.

Sebagai salah satu arah pelebaran wilayah dari Kelapa Gading yang terus mengarah ke timur melewati Pulogadung dan Cakung, Jakarta Timur juga menyimpan potensi arah perkembangan dari CBD Jakarta yang terus mengarah ke Cawang ke arah jalur Light Rail Transit (LRT). Melihat hal tersebut maka hampir sebagian besar kawasan Jakarta Timur mempunyai potensi yang tinggi.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Pertumbuhan harga tanah di Jakarta Timur tertinggi di Ibukota

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini