News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serikat Pekerja Melebur, TPK Koja Fokus Pada Kinerja

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TPK Koja

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Serikat Kerja TPK Koja melakukan langkah taktis dalam menghadapi ketatnya persaingan antar terminal petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Alih-alih menggembosi dan melawan kebijakan perusahaan, dua serikat karyawan yang ada di TPK Koja sepakat untuk melebur diri menjadi satu serikat.

Langkah ini diambil serikat karyawan TPK Koja untuk menjamin kinerja perusahaan semakin solid, sehingga kesejahteraan karyawan diharapkan semakin membaik.

"Fokus kami saat ini adalah mendukung upaya manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kami tidak ingin mengorbankan nasib ratusan karyawan Koja yang sudah tergantung pada perusahaan ini," jelas Joko Supriyanto, Ketua SP TPK Koja (21/3).

Bersatunya Serikat Pekerja Bersatu (SPB) TPK Koja dengan Serikat Pekerja (SP) TPK Koja dilakukan Selasa (20/3) dengan disaksikan oleh Kepala Sudinaker Jakarta Utara, Dwi Untoro dan Manajemen TPK Koja yang diwakili oleh Deputy GM, Nurjadin Surur.

Bersatunya Serikat Pekerja TPK Koja tersebut juga mendapat respon positif dari Kasudinakertrans Jakarta Utara Dwi Untoro.

Menurutnya, langkah para pekerja di TPK Koja tersebut sangat positif untuk meningkatkan daya saing perusahaan ditengah persaingan antar terminal yang semakin ketat di Tanjung Priok.

"Jika memang ada perselisihan dengan manajemen, pekerja bisa datang ke sudinaker untuk mencari solusi bersama. Bersatunya pekerja akan memperkuat perusahaan dan layanan di Pelabuhan Tanjung Priok," katanya.

Beroperasinya New Priok Container Terminal One (NPCT1) membuat persaingan antar terminal petikemas semakin ketat. Apalagi NPCT1 yang dimotori oleh operator pelabuhan asing kelas dunia seperti Mitsui & Co Ltd. (Mitsui) dan Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK Line) dari Jepang serta PSA International Pte Ltd (PSA) dari Singapura. Ketiga perusahaan tersebut bersama Pelindo II adalah pemilik NPCT1.

Selain NPCT1, di Tanjung Priok juga telah beroperasi PT Jakarta International Container Terminal (JICT), PT Mustika Alam Lestari (MAL), TPK Koja dan Terminal 3 Priok. JICT saat ini merupakan operator terminal petikemas terbesar di Tanjung Priok dengan kapasitas sebesar 2,8 juta TEUs per tahun.
Sementara TPK Koja tahun ini ditargetkan sebesar 754 ribu TEUs.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini