Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (26/3/2018) diprediksi bakal kembali melanjutkan pelemahan.
Bloomberg mencatat, pagi ini mata uang garuda menguat ke level Rp 13.780 per dolar AS. Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, rupiah melemah ke posisi Rp 13.781 per dolar AS.
Baca: Awal Pekan, IHSG Masih Berpotensi Lanjutkan Pelemahan
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah seiring masih minimnya sentimen dari dalam negeri. Padahal, kata Reza laju dolar AS telah mengkonfirmasikan pelemahan seiring berkurangnya minat pelaku karena kekhawatiran terjadinya perang dagang AS-Tiongkok.
Lebih lanjut Reza menjelaskan, kenaikan suku bunga The Fed dikhawatirkan akan memicu potensi aliran modal yang keluar dari Indonesia.
Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan tingkat suku bunga di 4,25 persen kian memperkecil spread sehingga dikhawatirkan akan memperbesar peluang terjadinya capital outflow.
“Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.802 dan resisten Rp 13.769 per dolar AS,” kata Reza.
Rupiah, kata Reza masih berpeluang untuk kembali terjadinya pelemahan.
Namun demikian, katanya, diharapkan pelemahan tersebut dapat lebih terbatas untuk menjaga rupiah tidak melemah lebih dalam.