Laporan Reporter Kontan, Agung Jatmiko
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - Uber Technologies Inc. telah mundur dari Asia Tenggara, tetapi bertekad untuk bertahan di dua pasar yang paling padat penduduknya, India dan Brasil.
Mengutip Wall Street Journal, Senin (26/3/2018), di dua negara ini, Uber memiliki peluang untuk meguasai pasar. Namun, fokus Uber bukan tanpa tantangan, sebab pasar yang besar pasti akan menarik banyak perusahaan untuk mencoba mendominasi.
Uber sebelumnya telah mengatakan akan melepaskan bisnisnya di Asia Tenggara kepada Grab Inc. dengan melepas 27,5% saham di perusahaan yang berbasis di Singapura, sehingga dapat mengalihkan perhatiannya ke tempat lain.
Di India, dengan jumlah penduduk 1,3 miliar orang, start-up asal San Francisco ini sedang bersaing dengan perusahaan lokal, ANI Technologies Inc. Ola.
Kemudian, di Brasil, rumah bagi lebih dari 200 juta penduduk, Uber sedang bersaing ketat dengan 99, perusahaan yang memiliki jasa sama dengannya.
Sebagian saham 99 dimiliki oleh perusahaan asal China, Didi China. Setelah menginvestasikan jumlah yang dirahasiakan di 99, Didi berencana menguasai saham mayoritas. Rumornya, Didi sudah menyiapkan dana sebesar US$ 600 juta.
Tahun lalu, Uber sudah mengalah di Rusia, dengan membentuk usaha patungan dengan Yandex, perusahaan induk dari saingannya Yandex Taxi, dalam pertukaran saham hampir 37%.
Namun setelah pengumuman pelepasan bisnis di Asia Tenggara kepada Grab, Chief Executive Officer (CEO) Uber, Dara Khosrowshahi menolak spekulasi bahwa solusi serupa akan diterapkan di India dan Brazil.
Baca: Lynk-01 Jadi Mobil China Pertama yang Diproduksi di Eropa
Baca: FOTO-FOTO BMW X3 Terbaru yang Akan Rilis di India, 19 April
Di India, Ola beroperasi di lebih dari 110 kota, dibandingkan dengan Uber yang baru beredar di 30 kota.
Uber telah melakukan investasi besar-besaran di India dalam beberapa tahun terakhir, tetapi Ola mengatakan sebagai perusahaan lokal, ia memiliki perasaan yang lebih baik untuk apa yang diinginkan konsumen.
Ola juga baru-baru ini mulai beroperasi di Australia, membuka front baru melawan Uber.
Sementara, di Brazil, Uber boleh dibilang mendominasi, meskipun bentrok dengan regulator yang telah menjelajahi peningkatan pengawasan pada industri.
Uber memiliki operasi yang signifikan di kota-kota seperti São Paulo dan Rio de Janeiro.