Laporan Reporter Kontan, Rizki Caturini
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di India kekurangan uang tunai. Para pembuat kebijakan dan bankir sibuk meredakan kecemasan publik setelah persepsi yang berkembang di masyarakat bahwa negara ini sedang mengalami sistem keuangan yang memburuk karena fraud.
Karena kekurangan uang kertas tersebar di beberapa negara bagian, pemerintah akhirnya membahas masalah ini dalam sebuah pernyataan, Selasa (17/4/2018), yang menyatakan adanya lonjakan luarbiasa permintaan uang tunai.
C.H. Venkatachalam, Sekretaris Umum Asosiasi Karyawan Seluruh Bank India, yang mewakili sekitar 1 juta karyawan bank mengatakan, negara ini bergerak ke skenario yang sangat berisiko karena krisis uang tunai ini mengikis kepercayaan pada sistem perbankan.
Baca: Roket Elon Musk Terbang ke Langit Menggendong Teleskop Berburu Planet Luar Tatasurya
"Jika situasi berlanjut selama satu minggu lagi, kami khawatir keselamatan karyawan bank terancam," katanya seperti dikutip Bloomberg.
Venkatachalam mengatakan, masyarakat khawatir Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diusulkan pemerintah memberi opsi menggunakan simpanan publik untuk menyelamatkan bank yang bangkrut.