TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuartal pertama 2018, PT Hero Supermarket Tbk mencatat total penjualan turun 2 persen menjadi Rp 3.045 miliar.
Perseroan mencatat rugi bersih sebesar Rp 4 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp 6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
"Penurunan rugi bersih ini ditopang oleh peningkatan marjin," kata Stephane Deutsch, Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk dalam keterangan pers, Senin (30/4/2018).
Penjualan bisnis Makanan turun 7% menjadi Rp 2.455 miliar yang disebabkan oleh penutupan toko dan penjualan like-for-like yang negatif sehingga menghasilkan kerugian operasional sebesar Rp 87 miliar diluar biaya-biaya perseroan yang tidak dialokasikan, dibandingkan dengan Rp 56 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penjualan di bisnis Non-Makanan meningkat 22% menjadi Rp 589 miliar.
"Guardian dan IKEA menunjukkan pertumbuhan yang kuat dengan laba operasional sebesar Rp 87 miliar diluar biaya-biaya perseroan yang tidak dialokasikan, dibandingkan dengan Rp 63 miliar pada periode yang sama tahun lalu," katanya.
Arus kas bebas untuk kuartal ini meningkat menjadi negatif sebesar Rp 30 miliar dibandingkan dengan negatif Rp 103 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, terutama karena berkurangnya belanja modal.
Pada 31 Maret 2018, Perseroan memiliki kas bersih sebesar Rp 197 miliar, dibandingkan dengan Rp 226 miliar pada akhir tahun sebelumnya.
Hingga 31 Maret 2018, Perseroan mengoperasikan 448 toko, terdiri dari 58 Giant Ekstra, 102 Giant Ekspres, 31 Hero Supermarket, 3 Giant Mart, 253 Guardian Health & Beauty, dan satu toko IKEA.