TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (8/4/2018) berbalik arah ke zona merah di level 5.862,78. Sebelumnya, pada perdagangan kemarin, IHSG menguat 92,75 poin atau 1,60 persen di level 5.885,09.
Hingga pukul 10.00 WIB, perdagangan mencatatkan transaksi Rp 2,2 triliun dari 4,55 miliar unit saham yang dilego dengan transaksi sebanyak 115,082 kali.
Terpantau sebanyak 231 saham di zona merah, 78 saham menguat dan 86 saham bergerak stagnan.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada berpendapat, kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin karena ditopang aksi beli pelaku pasar pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar atau big caps.
Selain itu, kata Reza, banyaknya saham-saham yang telah terdiskon memberikan peluang bagi pelaku pasar untuk dapat mengakumulasi di harga rendah.
Baca: Kabarnya Perusahaan Milik Pemprov DKI Mau Dijual ke China
Reza mengungkapkan, adanya rilis pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen pada triwulan pertama 2018 cukup mengimbangi sentimen variatifnya pergerakan bursa saham Asia.
“Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 5.850-5.865 dan resisten 5.893-5.912,” ujar Reza.
Sementara itu, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan, IHSG berpotensi kembali menanjak, sehingga target resisten masih berpeluang ditembus dalam beberapa waktu mendatang.
William melanjutkan, kondisi IHSG dalam jangka panjang masih berada dalam jalur uptrend, sehingga hari ini IHSG berpotensi menguat.
“IHSG diprediksi bergerak pada kisaran support 5.760 dan resisten 6.002,” kata dia.