TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah, dinilai analis tak selamanya berdampak buruk bagi perekonomian. Dengan nilai tukar rupiah yang saat ini terseret ke level psikologis Rp 14.000, kinerja ekspor justru bisa terkerek.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian menjelaskan, dengan pelemahan rupiah yang saat ini sudah menginjak level Rp 14.000, maka kinerja ekspor Tanah Air cenderung akan meningkat. Utamanya, bagi kinerja ekspor di sektor yang berhubungan dengan komoditas.
Fakhrul pun merekomendasikan kepada pemerintah untuk memberikan insentif kepada pada eksportir. Dengan begitu, volatilitas nilai tukar rupiah juga bisa ditekan.
Baca: Persib Bandung Vs Persipura, Supardi Nasir: Waspada Tapi Jangan Takut
"Bisa dengan memberikan insentif untuk ekspor komoditas. Dan ini akan memperbaiki prospek neraca berjalan kita," kata Fakhrul kepada Kontan.co.id, Senin (7/5).
Selain itu, dengan pelemahan rupiah saat ini, pemerintah disarankan untuk membiarkan kurs adjust secara normal dengan fluktuasi pasar global.
Ekspektasi depresiasi rupiah juga perlu diperlebar dalam setahun dikisaran 3%-4%. Nantinya, itu akan membentuk keseimbangan baru. Ketika tren pertumbuhan dunia sudah kembali, maka rupiah bisa kembali menguat seperti pada 2016.
"Saat ini, kita lihat rata-rata rupiah tahun depan akan berada di kisaran Rp 14.200 per dolar AS. Ini akan baik untuk perkembangan ekspor dan menghambat pelebaran defisit neraca berjalan," ungkapnya.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
40 Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 4 UTS Semester 1 Kurikulum Merdeka 2023 Lengkap Kunci Jawaban
Fakhrul menyatakan, bahwa posisi nilai tukar rupiah saat ini sudah masuk dalam kategori overshoot. "Ini sudah terlemah," jelasnya.
Rupiah berpotensi untuk mencapai level terkuat Rp 13.600 per dolar AS di tahun ini. Kondisi rebound pun tampak dari posisi rupiah yang sudah lebih baik atau menguat melawan trading partner.
Selain itu, menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah saat ini harus dibiarkan, selama pelemahannya teratur sesuai fundamental. Jika itu dijalankan, ketika saatnya ada periode penguatan, maka rupiah akan menguat dengan sendirinya.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Inilah sisi positif pelemahan rupiah