Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sore ini, Selasa (8/5/2018) ditutup melemah ke level Rp 14.052 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi mata uang garuda dibuka melemah ke level 14.004 per dolar AS.
Day range rupiah berada di kisaran Rp 14.004 hingga Rp 14.053 per dolar AS. Sementara, pelemahan rupiah sejak awal tahun sebesar 3,29 persen.
Berdasar data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, posisi rupiah di level Rp 14.036 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengungkapkan, pelemahan rupiah imbas dari pergerakan dolar AS yang masih menguat.
Menurutnya, penguatan dolar AS lantaran masih ada kekhawatiran akan peningkatan inflasi yang mendorong perkiraan kenaikan tingkat suku bunga The Fed yang mana akan berimbas pada terapresiasinya dolar AS.
Baca: Wow! Film Avengers: Infinity War Sundul Rekor Penjualan 1 Miliar Dolar di 11 Hari Tayang
Baca: Siap Berkarya di Industri Musik, Marion Jola Enggan Bahas Video Syur
Sementara itu, sentimen dari dalam negeri dianggap belum cukup signifikan untuk mengangkat rupiah. Sentimen positif tersebut, di antaranya rilis Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia yang mengindikasikan peningkatan pertumbuhan penjualan eceran pada Maret 2018.
Selain itu, Badan Pusat Statistik juag merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2018 5,06 persen lebih tinggi dari posisi yang sama di tahun lalu sebesar 5,01 persen.
“Diharapkan kepanikan dapat mereda dan sentimen dari dalam negeri dapat lebih positif untuk menarik minat pelaku pasar terhadap rupiah sehingga pelemahannya dapat lebih tertahan,” kata Reza.