News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pagi Ini Rupiah Diprediksi Masih Melemah, Tunggu Kepastian Level Baru BI Rate

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung kantor pusat Bank Indonesia (BI).

Laporan Reporter Kontan, Grace Olivia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar uang Reny Eka Putri dan analis Dini Nurhadi Yasyi memperkirakan, rupiah masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini, Kamis (17/5/2018) hingga keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia diumumkan.

Reny memproyeksi rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.065-Rp 14.120 per dollar AS.

Sementara, Dini, analis dari Monex Investindo memprediksi, rupiah hanya dapat menguat terbatas ke level Rp 14.000 per dollar AS, jika suku bunga acuan dikerek.

Sebaliknya, tetap ada potensi rupiah terus melemah hingga Rp 14.120 per dollar AS.

Rupiah kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangannya Rabu (16/5), mata uang Garuda sempat menembus ke atas level Rp 14.100 per dollar AS.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,43% ke level Rp 14.097 per dollar AS pada pukul 17.00 WIB. Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah juga melemah 0,53% menjadi Rp 14.094 per dollar AS.

Reny Eka Putri menilai, hari ini pelaku pasar domestik masih bersikap wait and see terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Rapat tersebut akan memberikan kepastian terkait kebijakan suku bunga acuan, BI 7 Day Repo-Rate.

Baca: Sri Mulyani Sudah Teken Revisi Perpres 191, BBM Premium Wajib Disalurkan ke Seluruh Indonesia

Baca: Istana Pecat Admin Akun Twitter Jokowi yang Posting Cuitan JKT48

Pelemahan rupiah semakin dipicu oleh kembali melambungnya yield surat utang AS yang menyentuh level 3,07%.

"Kenaikan yield US Treasury ini juga berpotensi mendoorng yield SUN 10 tahun kembali naik ke atas 7%," ujar Reny, Rabu (16/5/2018).

Analis Dini Nurhadi Yasyi menambahkan, rilis data neraca perdagangan yang defisit kemarin juga masih membebani rupiah.

Meski tidak begitu signifikan, Dini menilai, maraknya berita serangan teroris sampai hari ini turut menyeret rupiah melemah lebih dalam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini